Gubernur Sumut Minta Polisi-TNI Amankan Masuknya 569 TKI dari Malaysia

MEDAN, MENITINI.COM Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi meminta bantuan aparat polisi dan TNI mengamankan kepulangan 569 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia melalui pintu masuk pelabuhan laut di Provinsi Sumatera Utara.

Ia menambahkan, banyaknya TKI yang akan pulang di tengah pandemi Corona ini akan membuat repot. Untuk itu, dia meminta bantuan aparat TNI dan Polri ikut mengamankan kepulangan TKI.

“Minta bantuan saya, tolong bantu mengantisipasi kemungkinan yang begitu repot akibat TKI yang segera pulang dari Malaysia,”kata Edy Ramayadi saat mengikuti Operasi Aman Nusa II Toba Penanggulangan COVID-19 di Medan, Rabu (22/4/2020).

Pada kegiatan ini, Edy juga menyampaikan kesiapan rumah sakit dan tim medis menangani pasien COVID-19. Edy masih mengeluhkan alat pelindung diri (APD) yang saat ini masih sulit didapat.

BACA JUGA:  Ciptakan Pemilu Damai, Polri Kerahkan 25 Ribu Personel Brimob

“Ada 1.500 room rumah sakit apabila rakyat kita terpapar corona. Dengan segala macam alat kesehatan. Dengan APD yang begitu sulitnya, begitu terbatasnya saat ini. Kita hanya punya 5.000. Satu hari dipakai itu 60 APD. Begitu terbatasnya APD kita yang dipakai aparat kesehatan,” paparnya.

Lanjutnya, 569 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan pulang dari Malaysia melalui Provinsi Sumut. Dia meminta bantuan aparat TNI-Polri untuk turut mengawal kedatangan para TKI ini untuk mengantisipasi kerepotan yang dapat terjadi.

“Ini yang harus kita antisipasi, akan masuk TKI sebanyak 569 ribu dari negeri Jiran. TKI ini dari seluruh Indonesia. Mereka minta buka dari Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjungbalai,”  kata Edy  sembari menjelaskan jumlah itu hanya TKI yang terdaftar. “Masih ada TKI yang tidak terdaftar yang juga akan pulang melalui pelabuhan tidak resmi,”ucapnya “Itu yang terdaftar. Yang saya takuti yang tidak terdaftar. Dari pelabuhan tikus,” ujarnya. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *