Dukung Samtaku Jimbaran, Giri Prasta : Untuk Pengelolaan Sampah, Saya Back Up Moril dan Finansial

JIMBARAN, MENITINI – Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta berkomitmen menjadikan wilayahnya bebas sampah dengan mengolah sampah langsung dari sumber.

Sebagai etalase kawasan wisata populer di Indonesia, Bupati Giri Prasta sangat memahami isu isu lingkungan yang menjadi nilai jual penting dan utama dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Selain itu, langkah yang dilakukan Bupati Giri Prasta selaras dengan Pasal 5 dan Pasal 6 UU No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Kepedulian dan komitmen itu disampaikan mantan Ketua DPRD Badung saat menerima PT Remaja (Reciki Mantap Jaya) pengelolah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sampah Tanggung Jawabku (Samtaku) Jimbaran di Banjar Teba, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kamis (5/8/2021). “Sebagai daerah pariwisata kita wajib dong mengurus dan mengolah sampah dengan baik. Saya punya camat, DLHK dan Lurah sudah kordinasi terkait program Samtaku Jimbaran. Nanti saya akan ajak bapak bapak juga ke Mengwi. Saya back up kekuatan dari sisi moral dan finansial,” kata Giri Prasta seperti dilansir posbali.co.id

BACA JUGA:  PUPR Bantah Penataan Kawasan Pantai Jimbaran Molor

Ke depan bupati Badung dua periode ini menginginkan ada mobil konvektor yang kapasitas besar agar memuat sampah sehingga langsung diperas di mobil itu saat dibawah tempat pengolahan. Samtaku Jimbaran

Terkait rencana peluncuran dan operasional Samtaku Jimbaran pada bulan September nanti, bupati yang terkenal “bares” (royal-red) menyarankan kepada pengelola sudah kegiatan di lokasi sebelum peresmian. “Sebelum September kita sudah ada kegiatan di situ. Kegiatannya berproses biar kita melihat proses dari awal sampai selesai. Nanti kalau pandemi berakhir saya berusaha mengundang presiden. Kalau sekarang kita undang, pasti peresmian secara virtual. Sehingga semua daerah di Badung bebas dari dari sampah,” ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya mendorong pengadaan TPS 3R di tiap desa agar desa menampung sampah sehingga bisa menjadi gas metan. “Saya bermimpi suatu saat nanti, sampah itu jadi gas metan dan masyarakat bisa mengambil listrik dari situ sehingga tak perlu lagi ke PLN. Cukup dengan teknologi yang sudah dirancang dari, oleh dan untuk kita,” ujarnya berharap di Jimbaran segera selesai setelah itu bergerak ke kecamatan lain.

BACA JUGA:  Gagal Diperkosa di Kos, Wanita 21 Tahun Ini Lapor Polisi

“Kita selesaikan yang di Jimbaran dulu. Dan ini dijadikan rule model, jadi contoh di Badung, Bali bahkan Indonesia” tutupnya. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *