logo-menitini

Dua Pantai di NTB dengan Keindahan Bawah Laut Memukau Para Penyelam Dunia

Gilimeno
Sejumlah wisatawan tengah bermain dengan penyu sisik di bawah laut perairan Gili Trawangan. (Foto: Istimewa)

MATARAM, MENITINI.COM – Selama ini Pantai Raja Ampat di Papua  Barat dan Pantai Wakatobi di Sulawesi Tenggara menjadi surga bagi para penyelam dunia.

Namun tahun 2024, media asing Travel and Leisure menobatkan Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menjadi destinasi nomor satu dunia di tahun 2024.  

Tidak hanya itu, media yang  berpusat di New York, Amerika Serikat ini juga menempatkan tiga dari dua gili di dekat Gili Trawangan menjadi destinasi tercantik yang dikunjungi wisatawan.  

Travel and Leisure yang dikenal sebagai media perjalanan yang mencakup majalah, situs web, dan layanan digital itu merilis akhir tahun 2024 lalu juga terkait Google yang merilis kata kunci teratas dari hasil pantauan 12 bulan.  

Kueri tentang Gili menandakan terjadinya lonjakan lalu lintas yang tinggi di Google terkait pencarian masyarakat global.

Masyarakat global mencari Gili di Google tidak lain karena pulau mungil tersebut sangat cantik dengan keindahan bawah laut yang memukau para penyelam.

BACA JUGA:  Ribuan Peserta Meriahkan Fun Run Nusa Penida Festival 2025

“Gili Meno dan Gili Air masuk menjadi destinasi tercantik yang sering dikunjungi wisatawan. Dan keindahan bawah laut yang memukau para penyelam dunia,”  tulis Travel and Leisure dalam siaran tertulisnya, Kamis (30/1/2025).

Dalam Google Year in Search menempatkan Gili menjadi nomor satu pencarian trend selama setahun terakhir.

 

“Pulau-pulau tersebut dikelilingi oleh air sebening kristal yang membasahi pantai berpasir putih yang hangat. Bentang alamnya berupa hutan tropis yang rimbun dengan pohon kelapa yang bergoyang, menjadikannya tempat pelarian yang sempurna,” tulisnya.  

Travel and Leisure juga mengulas keindahan bawah laut di gili yang menampilkan beragam keindahan laut yang memukau untuk penyelam.  

“Untuk sampai ke sana, anda harus terlebih dahulu terbang ke Lombok, yang dapat memakan waktu lebih dari 24 jam dari pantai timur AS dan sekitar 22 jam dari pantai barat. Kemudian, Anda dapat naik feri, memakan waktu antara 30 menit hingga satu jam. Dan akhirnya, Anda akan berada di surga,” tulisnya.  

BACA JUGA:  Proyek Lift Kaca Pantai Kelingking Tuai Pro-Kontra, Sudah Kantongi Izin Resmi

Hanya saja, dalam tulisannya Travel and Leisure juga menulis kondisi gili tengah mengalami krisis air.  
Bagi wisatawan mancanegara dan domestik, memang gili menjadi surga yang tersembunyi untuk mereka.  

Keindahan pantainya dengan deretan bar-bar kecil di pinggir pantai sangat memanjakan wisatawan.  

Mereka dapat menikmati hidangan menu nusantara maupun menu mancanegara sembari ditemani siur angin pantai yang begitu menyegarkan.  

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Lombok Utara, Alfian Zubair, mengatakan, selama tahun 2024 lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke KLU khususnya ke Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) mencapai 700 ribu orang.

Umumnya, wisatawan yang datang ke salah satu distinasi unggulan pariwisata di NTB tersebut,  didominasi oleh wisatawan mancanegara.  

“Jumlah pengunjung ini menjadi motivasi kita untuk terus berinovasi dengan berbagai upaya, termasuk memperbaiki destinasi wisata,” kata Alfian yang dihubungi melalui telpon selulernya, Kamis (30/1).

Ia menyebut, Pemda Lombok Utara melalui Dispar setempat, menargetkan peningkatan jumlah kunjungan mencapai 1 juta orang. Target ini diharapkan terwujud seiring membaiknya perekonomian global maupun nasional.

BACA JUGA:  Wamenpar Ni Luh Puspa Dorong Lulusan Poltekpar Lombok Jadi Pionir Pariwisata Berkelanjutan

Sementara di skala lokal KLU, Dispar KLU kata dia, telat berupaya melakukan rehabilitasi sarana, prasarana dan daya dukung pelayanan.

Hal itu terlihat dari adanya perbaikan infrastruktur di sejumlah titik dilakukan, termasuk Gili Air yang bertujuan untuk mencegah meluasnya abrasi pantau akibat gelombang.

“Dan, pada tahun 2024 lalu, kami telah melakukan rehabilitasi pada abrasi Gili Air senilai Rp 7 miliar. Dana tersebut bersumber dari DAK Kementerian terkait untuk pembangunan talud dan infrastruktur pendukung di Gili Air,” ujar Alfian.

Ia mengaku rehabilitasi kawasan Pantai Gili Air penting untuk melindungi ekosistem dan menjaga daya tarik wisata di Gili Air.

Selain itu, peningkatan fasilitas umum sarpras kebersihan, aksesibilitas, dan pengelolaan limbah juga akan terus dilakukan.

“Dengan adanya perbaikan sarana dan prasarana, tentunya kami berharap menambah kenyamanan wisatawan selama berlibur di kawasan Tiga Gili di KLU,” tandas Alfian Zubair. M-003

  • Editor: Daton
Iklan

BERITA TERKINI

OLAHRAGA

PERISTIWA

NASIONAL

DAERAH

HUKUM

POLITIK

LINGKUNGAN

Di Balik Foto

BERITA TERKINI

Indeks>>

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali