JAKARTA,MENITINI.COM- Pemerintah China angkat suara terkait kesepakatan tarif dagang yang baru saja dicapai antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (16/7), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyampaikan harapan agar setiap perselisihan ekonomi diselesaikan melalui dialog yang adil dan setara.
“Sikap kami selalu menekankan bahwa para pihak perlu menyelesaikan sengketa ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi yang setara,” ujar Lin Jian seperti dikutip Antara, Rabu (16/17).
Kesepakatan tarif tersebut diumumkan menyusul percakapan telepon antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam kesepakatan itu, Amerika Serikat akan menetapkan tarif sebesar 19 persen atas produk-produk Indonesia. Sebelumnya, tarif yang dikenakan mencapai 32 persen, sebagaimana tercantum dalam surat resmi dari Presiden Trump kepada Presiden Prabowo tertanggal 7 Juli 2025.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia akan membebaskan tarif impor bagi produk-produk asal Amerika Serikat.
Presiden Trump, melalui unggahannya di platform media sosial Trump Social, menyatakan bahwa jika ada produk dari negara ketiga yang ingin masuk ke pasar AS melalui Indonesia dengan tarif lebih tinggi, maka tarif tambahan akan dikenakan sehingga total tarif menjadi lebih dari 19 persen.
Selain pengaturan tarif, kesepakatan juga mencakup sejumlah komitmen perdagangan. Indonesia sepakat membeli energi dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS dan produk agrikultur senilai 4,5 miliar dolar AS. Trump juga menyebut Indonesia akan membeli 50 unit pesawat Boeing baru, sebagian besar merupakan tipe Boeing 777, meskipun tidak dijelaskan maskapai atau entitas mana yang akan melakukan pembelian.
“Kesepakatan penting ini membuka seluruh pasar Indonesia kepada Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah,” kata Trump dalam pernyataannya, seraya mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas “persahabatan dan komitmen untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS terhadap Indonesia.”
Sementara itu, Lin Jian menambahkan bahwa China berharap semua negara dapat bekerja sama menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional.
Di sisi lain, kesepakatan dagang antara China dan AS juga mengalami perkembangan. China akan menurunkan tarif atas barang-barang ekspor asal AS dari 125 persen menjadi 10 persen. Sebagai imbalannya, AS akan menurunkan tarif atas produk asal China dari 145 persen menjadi 30 persen.
Namun, tarif sebesar 30 persen tersebut mencakup tarif dasar 10 persen dan tambahan 20 persen sebagai bentuk sanksi terhadap China, yang dituduh terlibat dalam perdagangan ilegal zat fentanil. Tarif resiprokal ini tidak dihapus permanen, melainkan hanya ditangguhkan selama 90 hari, terhitung hingga 12 Agustus 2025.*
- Editor: Daton