Tanda Gejala Burnout Syndrome
Burnout syndrome bukan merupakan diagnosis utama, walau istilah ini sudah diakui dalam dunia psikologi kerja. Meski begitu, kondisi ini tidak dapat diabaikan lho! Karena resiko perkembangan burnout menjadi depresi cukup tinggi. Berikut adalah beberapa tanda gejala yang paling umum:
- Isolasi dari aktivitas terkait kerja
Hal ini sebagai akibat ketika seseorang sangat jenuh dan memandang pekerjaan sebagai sumber stres dan frustasi. Isolasi merupakan respon sinis tentang kondisi dan relasi kerja mereka. Pada tahapan ini, seseorang memilih untuk mematikan perasaannya dan bertindak seperti robot.
- Gejala fisik
Burnout dapat menunjukkan gejala fisik baik dari akibat langsung maupun tidak langsung. Akibat langsung didapat dari kelelahan kronis dan kurangnya waktu istirahat berkualitas. Sedangkan akibat tidak langsung merupakan efek sekunder contohnya asam lambung akibat penurunan nafsu makan karena stress.
- Kelelahan emosional
Pekerjaan menjadi vampir untuk energi Anda. Entah seberapa ringan hari yang Anda jalani, tetap Anda merasa sangat lelah bahkan tidak dapat menjalankan perintah atau menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Dampaknya membuat Anda tidak tersedi secara emosional ketika berinteraksi dengan orang-orang terdekat.
- Performa menurun
Seseorang yang mengalami burnout selalu memandang negatif tentang tugas atau beban kerja. Mereka mengalami kesulitan berkonsentrasi dan kreativitasnya menurun. Pada pekerjaan yang melibatkan interaksi dengan orang lain, seseorang cenderung lebih cuek dan tidak ramah seperti biasanya.
Burnout terkesan kabur karena memiliki kesamaan dengan berbagai kondisi kesehatan mental. Namun begitu perlu waspada lho! Ketika mengalami burnout, seseorang akan lebih mudah menjadi depresi, perubahan perilaku bahkan timbul ide-ide bunuh diri.