BADUNG,MENITINI.COM- Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan Mengwi di Harris Hotel & Residence Sunset Road, Kuta, Rabu (4/6). Kegiatan yang mengusung tema “Peningkatan Kompetensi BPD” ini digelar selama dua hari dan diikuti oleh 90 peserta dari seluruh desa di Kecamatan Mengwi.
Dalam sambutannya, Bupati Adi Arnawa menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan bimtek tersebut. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur desa, khususnya BPD, dalam menghadapi tantangan globalisasi yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan daerah, terutama di Kabupaten Badung sebagai destinasi pariwisata utama di Bali.
“Kenapa saya selalu bicara soal pariwisata? Karena hingga saat ini, sektor ini masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Badung. Maka dari itu, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama saya di awal masa kepemimpinan,” ujarnya.
Bupati menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak bisa berjalan optimal tanpa didukung oleh infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur akan menjadi fokus utama sebagai fondasi pengembangan sektor pariwisata yang lebih berkualitas.
Selain itu, Bupati Adi Arnawa juga mengungkapkan bahwa ke depan pemerintah desa akan diberi sebagian kewenangan dari pemerintah kabupaten guna mempercepat pelayanan dan pembangunan di tingkat lokal. Dalam konteks ini, peran BPD sebagai mitra strategis perbekel menjadi sangat penting.
“BPD harus mampu menempatkan diri sebagai pengawas, pemberi saran, dan pertimbangan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah desa maupun kabupaten. Melalui bimtek ini, saya harapkan BPD dapat memahami tantangan yang dihadapi, baik saat ini maupun dalam lima tahun ke depan,” tambahnya.
Ketua Forum BPD Kecamatan Mengwi, Made Sudiarta, menjelaskan bahwa bimtek ini merupakan hasil kesepakatan para ketua BPD se-Kecamatan Mengwi. Tujuannya adalah menyamakan persepsi dan meningkatkan kapasitas anggota BPD, khususnya dalam menghadapi perubahan-perubahan akibat arus globalisasi serta mengakomodasi anggota BPD baru hasil pergantian antar waktu (PAW).
“Kami ingin seluruh anggota BPD memiliki pemahaman yang sama dalam menjalankan fungsi, tugas, dan wewenangnya, demi mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan,” jelas Made Sudiarta.
Bimtek ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara BPD dan pemerintah desa dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang lebih responsif, transparan, dan partisipatif.
- Editor: Daton