Bukan Destinasi Labuan Bajo, Desa Wisata Ini Atraksi Wisata Flying Fox Segera Diluncurkan, Pertama di Flores

Flying Fox
Atraksi Flying Fox dilundurkan pertama di Manggarai Flores, Nusa Tenggara Timur.

LABUAN BAJO, MENITINI.COM – Atraksi wisata out door yang populer di obyek wisata  saat ini salah satunya Flying Fox.


Wahana wisata yang berupa permainan meluncur dari ketinggian menggunakan tali yang digantungkan di badan.
Wahana outdoor ini dapat memacu adrenalin dan melatih keberanian. Dan ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri setelah bermain atraksi ini.


Di Flores atraksi Flying Fox mulai dilirik para pengelola obyek wisata out door.
Menariknya, atraksi wisata Flying Fox yang segera diluncurkan pertama di Flores, bukan di destinasi wisata Labuan Bajo yang terkenal dengan Pulau Komodo.


Atraksi Flying Fox ini dibiayai melalui Coorporate Social Responsbility (CSR) PLN Peduli melalui Program GLOWVENTURE (Golo Loni’s Leadership in Outdoor Wonders and Adventure) terletak di Desa Wisata Golo Loni.


Desa Wisata Golo Loni terletak di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di pinggir jalan Trans Flores Labuan Bajo-Ruteng-Borong.


Untuk menuju desa ini dari Labuan Bajo anda mesti menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum, baik roda empat maupun roda dua yang melayani rute Labuan Bajo menuju Ruteng atau Borong.  

BACA JUGA:  Kunjungan Wisatawan Ke GWK Mulai Meningkat, Tiga Even Ini Semarakan Liburan Nataru di Bali


Perjalanan dari Labuan Bajo ke Desa Wisata Golo Loni memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam, tergantung kondisi lalu lintas dan cuaca.  


Desa Golo Loni masuk Nominasi 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2024 (lomba yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) ini tengah mulai mempromosikan atraksi wisata baru di desanya yaitu Flying Fox atau dalam bahasa Indonesia disebut luncur gantung.


Permainan atau atraksi out door yang dilakukan dengan cara meluncur dari ketinggian tertentu melalui kabel baja.
Kepala Desa Golo Loni, Johan Okalung menyampaikan, pembangunan wahana flying fox ini dibiayai oleh Consumen Social Reslinsibility (CSR) PLN Peduli melalui Program GLOWVENTURE (Golo Loni’s Leadership in Outdoor Wonders and Adventure).


“Pembangunan wahana flying fox di Desa Golo Loni dibiayai oleh CSR PLN Peduli melalui Program GLOWVENTURE. Selain membangun Flying Fox, pihak PLN juga memberikan dukungan fasilitas pariwisata berupa camping set, alat memancing dan gapura identitas. Di samping itu, untuk mendukung penguatan SDM khususnya pengelola desa wisata, program CSR PLN Peduli ini juga mengalokasikan anggaran untuk pelatihan pengelolaan wahana wisata tersebut” kata Johan.

BACA JUGA:  Ini Lima Tempat Wisata Augmented Reality (AR) di Indonesia

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan pembangunan wahana ini dilakukan oleh tenaga ahli, sehingga faktor keamanan dan keselamatan pengunjung terjamin.  


“Wahana flying fox dibangun oleh tenaga ahli dari mitra PLN yang sudah  berpengalaman dalam membangun wahana wisata di seluruh Indonesia. Material yang digunakan juga menyesuaikan dengan standar yang berlaku di seluruh Indonesia. Salah satu material yang paling penting adalah sling baja seluncuran yang mampu mengangkut beban sebesar 2 ton,” ujarnya.


Ia mengatakan, fondasi tower juga dibangun dengan standar tinggi menggunakan fondasi cakar ayam yang kokoh. Tinggi flying fox sekitar 10 meter dengan sling dobel kiri kanan yang menjamin keamanan saat berseluncur.
Selain itu safety kit pengaman tubuh seperti helm dan tali pengaman maupun rem menggunakan bahan  berkualitas tinggi.


Crew yang disiapkan menjadi operator juga telah dilatih dengan baik sesuai SOP oleh instruktur berpengalaman
Inisiatif dan inovasi baru di desa wisata Golo Loni ini disambut baik oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang selama ini juga berkolaborasi dengan pihak Desa Wisata Golo Loni.

BACA JUGA:  Semarak Perayaan Chinese New Year di Kawasan The Nusa Dua


Plt.  Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menyampaikan, peluncuran atraksi flying fox ini akan menambah ragam pengalaman menarik bagi para wisatawan dan memberikan perspektif baru bagi pengunjung.


“Penciptaan atraksi wisata baru flying fox ini tentu akan menambah ragam pengalaman menarik bagi para wisatawan. Kami percaya bahwa aktivitas flying fox yang dikategorikan sebagai sport tourism ini akan memberikan perspektif baru bagi pengunjung yang memungkinkan mereka untuk menikmati pemandangan indah dari ketinggian sambil merasakan sensasi yang menyenangkan,” kata Frans Teguh.


Frans juga mengajak semua pihak untuk turut serta mendukung pengembangan daya tarik wisata baru di Desa Golo Loni ini, dengan tetap menjaga kelestarian alam dan budaya setempat, serta memperhatikan dan memastikan faktor kenyamanan, keamanan, dan keselamatan wisatawan.


Selain flying fox, Desa Golo Loni juga memiliki potensi wisata lainnya seperti agrowisata, memancing, trekking , bersepeda, river tubing(arung jeram), bird watching (pengamatan burung), ekowisata, budaya, dan kuliner. M-003

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami