JIMBARAN, MENITINI – Umat Katolik di Bali khususnya di wilayah Bali Timur sepertinya tidak sulit lagi mengakses informasi, mendapat pelayanan berkaitan dengan “rumah masa depan” alias taman makam umat Katolik di Mumbul, Jimbaran. Kini, taman makam yang sebelumnya terkesan serem dan semrawut sudah mulai ditata oleh pengurus Rukun Kematian Katolik Dekenat Bali Timur (RKK-DBT) periode 2021-2024.
Tempat pemakaman yang berlokasi di jantung pariwisata Bali, Desa Mumbul, Rabu, (22/9) lalu mulai dilakukan penataan diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan pelataran.
Ketua I RKK DBT Angelica Priniti “Gek” Diaz saat ditemui di Jalan Plawa, Denpasar beberapa waktublalu mengatakan, setelah dilantik bulan Juni lalu ia sudah berjanji tak hanya membenahi administrasi dan keuangan rukun kematian, juga menata tempat pemakaman Katolik di Mumbul menjadi lebih asri dan punya daya tarik. “Awal dilantik ada yang anggap sepele dengan kemampuan saya. Kepada romo deken saya bilang, romo kami akan buktikan dan kerja sungguh-sungguh. Mulai dari membenahi adminitsrasi Rukun Kematian Dekenat Bali Timur dan menata TPU menjadi lebih asri,” kata Gek Diaz sapaanya.
Akhirnya terbukti, di tangan dingin perempuan kelahiran Kota Negara ini, administrasi dan keuangan rukun kematian tertata baik memakai aplikasi yang mudah dimengerti umat. “Keuangan sudah mulai kita rapikan. Di TPU tidak bisa lagi orang keluar masuk sesuka hati. Jam 6 sore gerbang sudah digembok. Dan saya terus memantau. Bila ada yang meninggal, silakan kordinasi dengan kami di RKK tentunya melalui wilayahnya. Soal keuangan transparan,”ujarnya.
Upacara peletakan batu pertama diawali dengan ibadat sabda singkat dipimpin Deken Dekenat Bali Timur RD. Evensius Dewantoro. Hadir dalam acara peletakan batu pertama ini antara lain para Pengurus RKK-DBT 2021-2024, beberapa pastor paroki, seperti RD. Herman Yoseph Babey (Katedral), RD. Yohanes Martanto (St. Petrus Denpasar) serta dua Diakon yang mewakili Pastor Paroki, yakni Diakon Iwan (MBSB Nusa Dua) dan Diakon Danan (St. Silvester Pecatu). Hadir juga Ketua Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau Keuskupan Denpasar, Yosep Yulius Diaz.
Wakil Ketua RKK-DBT, Martinus Pake Seko, selaku penanggung jawab Penataan Taman Makam Katolik Mumbul, mengatakan rangkai penataan taman makam dimulai dengan pembanguan pelataran (altar doa) dan kolombarium (rumah abu) tambahan di sisi utara. “Kita bangun pelataran doa dan kolombarium dulu untuk tahap pertama ini. Jika sudah ada dana yang cukup, tahap berikutnya adalah pembangunan gerbang utama dan pagar, penataan parkir serta toilet dan gudang. Selanjutnya penataan taman makam secara keseluruhan,” kata Martin Pake Seko.
Lanjutnua, kepengurusan RKK-DBT periode ini akan membangun bangker untuk persemayaman tulang/kerangka jenazah yang tanpa identitas, tidak terurus lagi oleh keluarga, terutama kerangka dari makam yang usianya sudah mencapai atau lebih dari 7 tahun.
Deken Bali Timur, Romo Evensius, Pr dalam renungan singkat mengharapkan agar pembangunan altar berjalan lancar sehingga pada saatnya dapat digunakan untuk menyembah Tuhan yang merupakan sumber hidup dan kehidupan ini dan mereka yang disemayamkan di tempat ini.
Usai ibadat Sabda dilanjutkan upacara pemberkatan lokasi dan peletakan batu pertama. Pengecoran secara simbolis pada batu pertama ini juga dilakukan oleh Romo Herman Yosep Babey, Pr Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar, Rm. Martanto, Pr Pastor Paroki Santo Petrus Monang-Maning, Ketua RKK-DBT Gek Diaz, Wakil Ketua RKK-DBT. Usai peletakan batu pertama, rangkaian upacara diakhiri dengan berkat imam kepada semua undangan yang hadir. poll