Atap dan Plafon SDN 3 Bongkasa Jebol Ditimpa Pohon Tumbang

BADUNG,MENITINI.COM- Salah satu ruang kelas 3 SDN Bongkasa, Kecamatan Abiansemal Badung, Bali porak-poranda. Bagian atas hingga plafon sekolah negeri itu jebol akibat ditimpa pohon tumbang. Beruntung kejadian itu saat siswa tengah diliburkan dalam suaranya Galungan dan Kuningan hingga Nyepi. 

Kabid Bidang II Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Ketut Murdika yang dihubungi, Rabu (13/3/2024) mengatakan, kejadian pohon tumbang akibat cuaca buruk tersebut terjadi pada tanggal 10 Maret 2024.

“Awalnya peristiwa tersebut dilaporkan oleh bapak Wira Diarta pada pukul 09.00 Wita. Kejadiannya sekitar Pukul 19.00 wita pada 10 Maret 2024,” jelas Murdika.

Ada pun bangunan yang rusak yakni bagian atap dan plafon jebol sekitar 6×6 meter di ruangan kelas 3. “Kerugian dalam peristiwa tersebut sekitar Rp 60 juta. Untuk sementara proses belajar mengajar dipindah ke ruangan lainnya ” ungkapnya.

BACA JUGA:  Di Masa Tenang Pemilu 2024, Ini Imbauan  Bawaslu Maluku

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja juga memperikirakan peristiwa itu terjadi hari Minggu (10/3).  “Bangunan itu dibangun tahun 2009 yang diperuntukkan untuk kelas 3. Jumlah siswanya 14 orang,” ungkapnya.

Selanjutnya untuk memperlancar proses pembelajaran, ruangan belajar siswa kelas 3 dipindah sementara di ruang laboratorium komputer.

“Sementara ruang belajar dipindah di lab komputer untuk respons cepat. Proses belajar masih bisa berlanjut. Karena masih ada ruangan darurat untuk digunakan proses belajar  mengajar,” ungkapnya.

Imbuhnya untuk reruntuhan pohon juga telah dikoordinasikan ke BPBD Badung dan sudah ditindaklanjuti untuk pemotongan kayu yang menimpa bangunan. “Untuk pemotongan kayu kami sudah koordinasi dengan BPBD Badung,” jelasnya.

BACA JUGA:  Cuaca Ekstrim Bikin Evakuasi Jenazah dari Puncak Gunung Agung Mengalami Banyak Kendala

Sementara untuk perbaikan, segera bisa dilakukan. Sebab, di Disdikpora Badung ada anggaran pemeliharaan. Selain itu juga ada biaya tak terduga. “Perbaikannya sesegera mungkin. Kami di Disdik ada anggaran pemeliharaan, kalau tidak bisa (anggaran pemeliharaan) kami bisa ajukan untuk biaya tak terduga ke TAPD. Kami mohon petunjuk ke Pak Sekda,” katanya. (M-003)

  • Editor: Daton