DENPASAR, MENITINI.COM – Dunia kosmetik Indonesia tidak ada matinya. Permintaan kosmetik terus meningkat, untuk menjawab kehausan masyarakat untuk menjaga penampilan. Sayangnya, kosmetik berbahaya masih amat mudah kita temui di pasaran, baik dari produk lokal maupun impor yang tidak terdaftar secara resmi. Produk-produk ini bisa mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Artikel ini akan membahas kosmetik berbahaya yang beredar di Indonesia, ciri-cirinya, serta dampaknya pada kesehatan.
Mengapa Kosmetik Berbahaya Masih Beredar?
Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memperketat regulasi kosmetik, beberapa produk berbahaya masih mudah kita temui. Hal ini terjadi karena adanya produsen yang mengutamakan keuntungan dengan menggunakan bahan murah dan efektif tanpa memperhatikan keamanan. Selain itu, kosmetik ilegal juga masuk melalui distribusi yang tidak resmi, seperti penjualan online atau toko lokal. Belum lagi, banyak industri rumahan yang menyalahgunakan produk kimia dan mengoplos produk kosmetik demi keuntungan yang lebih. Mari kita kenali ciri-cirinya!
6 Ciri-Ciri Kosmetik Berbahaya
1. Tidak Terdaftar di BPOM
Produk kosmetik yang aman dan legal harus memiliki nomor registrasi BPOM. Produk yang tidak memiliki nomor ini kemungkinan besar tidak melalui uji keamanan dan bisa mengandung bahan berbahaya. Maka penting bagi para konsumen untuk selalu memeriksa nomor registrasi produk melalui situs resmi BPOM.
2. Tidak Menyertakan Label Komposisi
Kosmetik yang aman harus mencantumkan daftar komposisi pada kemasan. Fungsi label komposisi ini untuk menera keamanan dan kecocokan bagi para penggunanya. Jika produk tidak menyertakan komposisi atau labelnya samar, ini bisa menjadi tanda bahaya. Produk tanpa daftar bahan berisiko mengandung bahan yang tidak aman, seperti merkuri atau hydroquinone.
3. Mengandung Bahan yang Dilarang atau Berbahaya
Beberapa bahan yang dilarang oleh BPOM sering ditemukan pada kosmetik berbahaya, terutama produk pemutih kulit. Contoh bahan tersebut adalah merkuri, hydroquinone, dan timbal. Merkuri dan hydroquinone sering dipakai dalam produk pemutih karena kemampuannya dalam memberikan hasil instan. Namun, bahan ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi, kerusakan kulit, bahkan gangguan kesehatan yang serius.
4. Menawarkan Hasil Instan
Produk yang menjanjikan hasil instan, seperti kulit putih dalam hitungan hari, sering kali menggunakan bahan kimia keras yang berbahaya. Produk pemutih atau pencerah kulit yang aman membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil. Kosmetik yang memberikan hasil terlalu cepat berisiko tinggi menggunakan bahan berbahaya.
5. Memiliki Bau Menyengat atau Tidak Alami
Kosmetik berbahaya sering kali memiliki bau kimia yang menyengat atau tidak alami. Bau ini bisa berasal dari bahan kimia beracun yang tidak seharusnya ada pada produk kosmetik. Atau sebagai akibat dari tambahan pengawet namun dalam jumlah berlebihan. Produk kosmetik yang aman biasanya memiliki aroma lembut atau aroma alami.
6. Reaksi Iritasi atau Alergi yang Parah
Kosmetik yang aman seharusnya tidak menyebabkan iritasi atau reaksi alergi yang berlebihan. Jika setelah menggunakan produk tertentu timbul gejala seperti gatal, ruam, kulit mengelupas, atau rasa terbakar, ini bisa menjadi tanda adanya bahan berbahaya atau produk yang tidak cocok untuk kulit Anda.
Bahan-Bahan Berbahaya yang Sering Ditemukan pada Kosmetik
- Merkuri: Salah satu biang kerok pada produk pemutih. Merkuri sangat berbahaya karena bisa menyebabkan keracunan, kerusakan ginjal, dan masalah saraf.
- Hydroquinone: Biang kerok nomer dua yang sering ada pada produk pencerah kulit. Bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit, kerusakan permanen, dan bahkan risiko kanker dalam waktu lama.
- Paraben: Fungsinya sebagai pengawet pada kosmetik, tetapi dalam dosis tinggi, paraben dapat mengganggu keseimbangan hormon dan meningkatkan risiko kanker.
- Timbal: Biasanya ada dalam lipstik atau makeup yang mengandung pewarna sintetis. Timbal dapat menyebabkan masalah neurologis dan sangat berbahaya bagi ibu hamil dan anak-anak.
- Formaldehida: Pengawet ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan berpotensi sebagai karsinogen jika sering digunakan.
Apa Dampaknya bagi Kesehatan?
Penggunaan kosmetik berbahaya tidak hanya berdampak pada kesehatan kulit tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mirisnya tidak hanya untuk penggunaan jangka panjang, bila kandungan bahan berbahaya cukup tinggi maka dampaknya pun akan lebih cepat. Berikut beberapa dampak kesehatan yang umum:
- Iritasi Kulit dan Alergi: Bahan kimia keras dapat menyebabkan reaksi kulit seperti gatal, ruam, dan pembengkakan.
- Kerusakan Organ: Merkuri dan timbal bisa diserap oleh tubuh dan menyebabkan kerusakan pada ginjal, hati, dan saraf.
- Risiko Kanker: Bahan seperti formaldehida dan hydroquinone memiliki potensi kanker pada penggunaan jangka panjang. Namun, juga bergantung pada kadarnya apabila amat tinggi maka efeknya akan terlihat dalam waktu singkat.
- Gangguan Hormon: Paraben dapat mengganggu fungsi hormon tubuh, yang berpotensi mempengaruhi sistem reproduksi dan keseimbangan hormon.
Cara Memastikan Kosmetik Aman
- Periksa Nomor BPOM: Pastikan produk memiliki nomor registrasi BPOM.
- Baca Label Komposisi: Hindari produk yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hydroquinone, dan paraben.
- Gunakan Produk Uji Coba: Cobalah produk yang baru Anda beli pada bagian pergelangan sebelah dalam Anda. Prosedur ini berfungsi untuk mengetahui reaksi alergi secara terbatas.
- Pilih Merek Terpercaya: Produk dari merek terpercaya cenderung memiliki standar produksi yang lebih baik dan aman digunakan.
Kesimpulan
Dengan memahami ciri-ciri kosmetik berbahaya, konsumen di Indonesia dapat menghindari risiko kesehatan dan menjaga kesehatan kulit serta tubuh. Selalu pastikan kosmetik sudah terdaftar BPOM, baca label komposisi, dan hindari produk yang menawarkan hasil instan. Keamanan dan kesehatan seharusnya selalu menjadi prioritas utama dalam memilih produk kosmetik.(M-010)