Kamis, 16 Mei, 2024
Kondisi rumah warga yang tertimbun longsor dari arah dapur, kamar tidur hingga ruang tamu di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (Foto: BPBD Kabupaten Lumajang)

Kondisi rumah warga yang tertimbun longsor dari arah dapur, kamar tidur hingga ruang tamu di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (Foto: BPBD Kabupaten Lumajang)

LUMAJANG,MENITINI.COM-Tiga warga meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur pada Jumat (7/7/2023) dini hari.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menjelaskan, ketiga korban ditemukan usai rumahnya tertimbun longsor pada bagian dapur dan kamar tidur. Tim berhasil masuk dan melakukan evakuasi terhadap korban.

“Dini hari tadi sekitar pukul 04.00, kami berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga,” kata Patria seperti dikutip dari laman BNPB, Sabtu (8/7/2023).

Patria menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik. Diantaranya, longsor juga terjadi di KM 59 jalur piket nol Lumajang – Malang. Pantauan visual dilapangan memperkirakan panjang longsor sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter. Selain itu, longsor juga terjadi di akses jalan menuju Ranupani.

BACA JUGA:  Bupati Tamba Lantik 2 Pejabat Eselon II

Hingga kini, Tim gabungan telah mengerahkan alat berat guna melakukan pembukaan jalan yang tertutup total. Namun, kondisi cuaca dilokasi kejadian belum memungkinkan untuk melanjutkan upaya penanganan darurat. Hal ini dikarenakan beberapa longsor susulan masih terjadi, sehingga lokasi akses jalan KM 59 jalur piket nol Lumajang – Malang masih ditutup total.

Sebagai antisipasi, BNPB menghimbau untuk masyarakat dan pemangku kebijakan daerah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dari potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Ketika tidak terjadi hujan, warga dapat bergotong royong untuk mengidentifikasi kondisi tanah labil yang ada di sekitar. Apabila terjadi hujan deras dengan durasi panjang, warga dapat segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman. (M-011)

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Pemkab dan Kejari Jembrana Teken MoU Bidang Perdata  
Temukan dan ikuti Berita-berita Menitini di Google Berita

Berita lainnya: