logo-menitini

Teknologi Reproduksi Berbantu: Tak Sebatas Surrogate Mother

pexels-rodnae-productions-6149009

Donor Sel Telur

Kehamilan pertama yang berhasil dari donor sel telur tercatat tahun 1984. Pilihan donor sel telur merupakan proses yang panjang. Seorang donor harus menjalani proses pembuahan in-vitro. Proses in-vitro memindahkan sel telur potensial untuk pembuahan dalam set laboratorium. Setelah proses ini berhasil, proses transfer sel telur siap berjalan. Dalam prosesnya, sang donor menjalani rangkaian terapi hormonal untuk memicu banyak produksi sel telur sebelum ke tahapan selanjutnya.

Pada beberapa kasus, sel telur pilihan bisa juga dalam bentuk beku seperti pada kasus si cantik Luna Maya. Resipien pun harus menjalani pemeriksaan pra dan pasca transfer untuk memastikan tidak ada kecacatan dari sel telur potensial.

BACA JUGA:  Pusat Layanan Fertilitas Hadir di KEK Sanur, Dorong Bali Jadi Destinasi Wisata Kesehatan Dunia

Surrogate Mother

Teknologi surrogate mother atau ibu pengganti merupakan teknologi yang melibatkan pihak ketiga sebagai perantara kehamilan. Ada dua tipe surrogate, yang pertama yaitu ibu pengganti yang menyediakan sel telur sekaligus rahimnya. Tipe kedua yaitu ibu pengganti yang hanya meminjamkan rahimnya dan produk pembuahan tetap berasal dari pasangan yang menginginkan keturunan. Hal yang membedakan, pada opsi pertama khusus untuk pasangan yang tidak mempermasalahkan kode genetik yang harus mirip dengan milik mereka. Bagi surrogate mother tipe pertama sebaiknya lebih muda dari 40 tahun. Pada tipe kedua tidak ada batasan usia karena tidak melibatkan donor sel telur pada tipe kedua.

Sebagian besar alasan pasangan memilih surrogate mother karena kondisi medis pada wanita yang tidak memungkinkan bahkan beresiko tinggi menyebabkan kematian pada wanita. Beberapa contoh kasus antara lain penyakit autoimun kronis, riwayat kanker dan menjalani kemoterapi dalam waktu dekat, diabetes mellitus dengan komplikasi, gangguan irama dan pompa jantung, dan riwayat eklampsia. Sang ibu pengganti perlu menjalani serangkaian proses dan evaluasi obstetri termasuk ukuran, posisi dan ketebalan lapisan rahim melalui USG, HSG atau histeroskopi. Hubungan ibu pengganti dan pasangan biasanya melibatkan petugas legal seperti notaris untuk menjamin kebermanfaatan yang seimbang dari kedua belah pihak.

BACA JUGA:  Menjelang Hari Hepatitis Sedunia 2025: Bongkar Hambatan, Lindungi Hati

Nah, Anda dapat menilai sekarang. Betapa beruntungnya Anda yang dapat memiliki keturunan secara normal. Banyak pasangan yang tidak seberuntung Anda lho, jadi jangan keburu menghakimi ya. Memang semua ada pro kontranya, namun setiap pasangan pasti ingin mengusahakan yang terbaik, bukan? Jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan spesialis kandungan ya untuk menentukan opsi terbaik. (M-010)

Iklan

BERITA TERKINI

OLAHRAGA

PERISTIWA

NASIONAL

DAERAH

HUKUM

POLITIK

LINGKUNGAN

Di Balik Foto

BERITA TERKINI

Indeks>>

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali