NAMLEA, MENITINI.COM – Sangat memprihatinkan bagi siswa-siswi SMP Negeri di Dusun Ukalahin. Sejumlah orang tua murid mengeluh, guru tak lagi hadir mengajar siswa-siswi mereka. Kepala Sekolah memilih di rumah, sekolah sepi. Mereka hadir saat ujian sekolah akan dilaksanakan.
Dusun Ukalahin berada di Desa Wasi, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru. Dusun ini terpencil, jauh dari keramaian. Sudah lama siswa-siswi SMP di sekolah ini tak lagi mendapat pelajaran.
Para murid di sekolah tersebut, keluh para orang tua murid, sudah tidak belajar rutin seperti sekolah lain. Para guru tidak pernah mengejar dan jarang masuk sekolah.
Idros Latumete, salah satu orang tua murid, yang menyesalkan sikap para guru dan kepala sekolah. Mereka jarang dan bahkan tidak pernah masuk sekolah untuk mengajar. Namun tiba-tiba dekat waktu tes dan ujian barulah para siswa di beritahu untuk mengikuti tes dan ujian.
“Kepala sekolah dan para guru di sini sudah tidak pernah mengajar anak-anak kita, tapi saat waktu tes dan ujian barulah mereka datang beritahu anak-anak untuk ikut dalam tes dan ujian” ungkap, Idros Kepada awak media, Minggu (7/5/2023).
Dikatakan, siswa dan siswi setiap paginya pergi ke sekolah seperti biasanya. Namun, karena para dewan guru dan kepala sekolah tidak masuk, anak-anak itu langsung pulang.
Idros mengeluh, juga orang tua lainnya. Mereka kecewa, dengan sikap para guru, termasuk Kepala Sekolah. Bagi Idros, hal ini sangatlah berdampak pada masa depan anak-anak yang tidak pernah menerima pelajaran dengan layak.
“Guru-guru tidak masuk, jadi anak-anak juga pulang dan tidak mau pergi ke sekolah,” ujarnya.
Selain itu tambah Idros, kondisi sekolah juga sangat memprihatinkan dan tidak terurus. Pagar sekolah rusak parah. Ditambah kondisi jalan menuju sekolah sudah ditutup banyak rumput liar dan lebat.
Selaku orang tua siswa, Idros meminta pemerintah daerah melalui dinas Pendidikan untuk segera memanggil dan mengevaluasi kinerja para guru dan kepala sekolah.
“Paling tidak buat teguran atau biar perlu dipindahkan saja guru-guru yang malas dan kepala sekolah yang tidak bertanggungjawab. kasihan anak-anak kami, jika tidak mendapat pelajaran yang baik bagaimana nasib mereka ke depan” kesalnya. (M-009)
- Editor: Daton