Sabtu, 9 November, 2024

Setelah Kasus Ulah Pati, Ada Rencana Pemasangan Jaring Pengaman di Jembatan Tukad Bangkung

Jembatan Tukad Bangkung Pelaga. (Foto: Net)

BADUNG-MENITINI.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung mewacanakan pemasangan jaring pengaman di area jembatan tukad bangkung.

Wacana  itu sebagai respon dari peristiwa Ulah Pati di Jembatan yang diklaim tertinggi se Asia Tenggara itu. Hanya saja wacana itu akan disampaikan ke Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.

“Pendapat tiyang (saya)secara pribadi adalah menggunakan jaring (pengamanan-red) terlebih dahulu. Atau dengan menugaskan rekan-rekan 24 jam di sana untuk memantau keamanan,” kata Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma, Senin (27/5/2024).

Pasalnya, tidak hanya peristiwa Ulah Pati kakak beradik yang terjadi,  Minggu (26/5), peristiwa serupa juga terjadi sebelumnya.

Bahkan pemerintah kabupaten Badung telah melakukan percaya pembersihan atau Karipubaya Genah Karang Panes pada.

“Bapak Bupati melalui Dinas Kebudayaan telah melakukan upacara, kalau tidak salah dua tahun yang lalu,” ujar Darma.

Penjagaan ini, disebutkan sebaiknya dilakukan minimal dua orang. Keduanya pun akan bertugas di ujung timur dan barat dari Jembatan Tukad Bangkung.

“Karena jembatannya kan panjang juga, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan,” paparnya.

Pihaknya pun tidak memungkiri jika telah terjadi tiga kali aksi bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung. Kejadian tersebut diakuinya dilakukan oleh seorang pria TNI dan seorang wanita. “Ini kasus yang ketiga kalinya,” ucapnya.

Lebih lanjut mantan Camat Mengwi ini menerangkan, jenazah warga Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng telah diantarkan ke rumah duka pada Minggu (26/5).

Kedua jenazah diantarkan dengan dua mobil ambulance BPBD Badung sekitar pukul 23.00 Wita. “Tidak dikenakan biaya. Karena Bapak Bupati memang menginterupsi kami BPBD Badung untuk membantu masyarakat,” ucapnya. (M-003)

  • Editor: Daton