Reyna Virginia Nona Lulus Predikat Dengan Pujian

DENPASAR, MENITINI.COM — Reyna Virginia Nona, SE, M.M.A berhasil menyelesaikan disertasinya pada, Senin (15/7) di aula Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar. Di hadapan sembilan tim penguji, Reyna mampu mempertahankan disertasinya berjudul “Mewujudkan Ketahanan Pangan Regional Melalui Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timu (NTT)”.  Reyna sapaannya, tampil meyakinkan menjawab semua pertanyaan tim penguji dalam waktu kurang lebih dua jam.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Flores ini lulus dengan predikat  Dengan Pujian  “Setelah waktu diskorsing. Tim penguji melakukan rapat. Hasilnya, tim penguji memberi predikat kelulusan Reyna Virginia Nona Dengan Pujian. Nilai rata rata, 3,80. Waktu menyelesaikan studi S3, 2 tahun 11 bulan. Doktor ke 71 Fakultas Pertanian, Universitas Udayana,” kata Ketua Sidang, Prof. Dr. Ir.  I. Nyoman Rai , M.S yang juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Reyna Virginia saat mempresentasi disertasi di hadapan sembilan tim penguji

Promotor Reyna, Prof. Ir. Gusti Agung Ayu Ambarawati, M Ec, Ph.D dalam sambutan menyampaikan apresiasi kepada istri dari Yohanes Laka Suku, ST, MT karena telah menyelesaikan disertasinya dengan baik sehingga mendapat kelulusan Dengan Pujian. “Bukan hanya  materi penelitian yang berat, namun medan penelitian yang berjauhan juga membuat Reyna agak kesulitan. Namun karena ketekunan dan kerja keras ia dapat menyelesaikan dalam waktu dua tahun 11 bulan. Tantangan ke depan jauh lebih berat sehingga perlu menyempurnakan disertasi sesuai yang disarankan tim penguji,” kata Prof Gusti Agung Ayu Ambarawati.

Reyna Nona dalam presentasinya menegaskan, ketahanan pangan NTT perlu menjadi perhatian semua pihak. Ketersediaan dan akses untuk mewujudkan ketahanan belum memadai. “Ketahanan pangan NTT masih rawan, untuk itu perlu perhatian dari Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah daerah kabupaten dan kota di NTT dalam bentuk dana. Termasuk untuk pemberdayaan sumberdaya manusia,”papar Reyna sembari menjelaskan selain itu perlu keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk memberdayakan dan memberi edukasi tentang produk produk petani.

Walau beberapa diantara penguji menyoroti soal lemahnya PUPM bahkan gagal (pengembangan usaha pangan masyarakat), alumni SMA Negeri Bajawa ini tetap mempertahankan hasil penelitian sekaligus mempertegas PUPM adalah program pemerintah yang sangat tepat diterapkan di NTT untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan). “Ada enam kabupaten di NTT yang dijadikan sampel penelitian. Kabupaten Kupang, dengan Gapoktan Tumuni.  Kabupaten Timor Tengah Utara, Gapoktan Roda Mandiri. Sumba Barat Daya Gapoktan Eka Tua.  Manggarai Barat, Gapoktan Sinar usaha. Manggarai, Gapoktan Rentung. Dan Ende dengan Gapoktan Ine Pare,”kata Reyna

Hadir pada ujian terbuka promosi doktor Reyna Virginia Nona, Rektor Universitas Flores, tokoh NTT yang juga guru besar, Prof. Dr. Aron Meko Mbete, Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, keluarga  besar Ende dan Bajawa, warga Bali asal NTT, komunitas jurnalis PENA NTT, sejumlah mahasiswa dari PMKRI Denpasar dan kandidat doktor, Agus Dei Segu.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *