Resmikan Gedung Baru, Bupati Suwirta Ajak Undangan Makan Bakso di Tempat Olah Sampah

KLUNGKUNG,MENITINI.COM-Pengembangan Pusat Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Karangdadi Kusamba diresmikan oleh Klungkung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Senin (30/10/2023).

Pengembangan TOSS Center yang kini sudah dilengkapi dengan mesin pengolah Residu milik PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) tersebut diperoleh dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp4,5 Miliar atas prestasi yang diperoleh dari inovasi pengolahan sampah.

Bupati Suwirta dalam sambutannya mengatakan mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka TOSS Center akan menjadi seperti sekarang ini, dikenal dan dikunjungi banyak orang. Dan yang paling penting kata bupati yang akan segera mengakhiri jabatannya pada 4 November 2023 itu adalah dapat menghasilkan uang berupa Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp4,5 miliar tiga kali. “Rp13,5 miliar tanpa harus membuat proposal tetapi kita tunjukkan dengan prestasi,” ujar suwirta.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memukul gong menandai peresmian gedung baru pengembangan Pusat Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Karangdadi Kusamba, Senin (30/10/2023)

Lebih lanjut Suwirta menjelaskan, pada 2016 pihaknya telah menlaunching inovasi yang diberi nama Gema Shanti. Pada 2018 inovasi tersebut dan ditambah lagi dengan inovasi Bima Juara diikutkan lomba berhasilkan masuk 40 besar dan mendapatkan DID sebesar Rp.9 miliar. “Pertama kali menikmati DID dari lomba inovasi,” ungkapnya Suwirta.

BACA JUGA:  Sampah Kayu Sumbat Jembatan Yang Biasa Dilewati Siswa Sekolah Luar Biasa, Khawatir Jadi Sarang Nyamuk

Bukan hanya dari DID saja, pengembangan TOSS Center juga mendapat bantuan dari beberapa pihak, diantaranya adalah Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Indonesia Power dan PLN. APSI kata Suwirta banyak membantu peralatan untuk memilah, mencacah sampah. “APSI dulu banyak membantu peralatan,” ujar Bupati Suwirta.

Saat ini, kata Suwirta fokus pengolahan sampah di TOSS Center ada dua macam, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, sementara anorganiknya akan dipilah lagi dan residunya ditangani oleh PT CTBL untuk diolah menjadi solid recovered fuel (SRF).

Keberhasilan lain dalam menangani sampah kata Suwita adalah konsistensi. Oleh karena itu ia mengaku konsisten tidak mau diganggu, dan diajak berubah oleh siappun juga. “Itulah kunci sukses dalam mengelola TOSS Center ini menjadi tempat pengolahan sampah yang terinstegrasi dari hulu hingga hilir,” ujarnya.

Ia juga menyinggung bahwa SDM juga merupakan kunci sukses dalam pengolahan sampah. Menurutnya SDM tidak perlu yang pintar atau berpendidikan tinggi, tetapi yang betul-betul mempunyai komitmen. “Menanggani sampah ini bukan hal berat, tetapi kita mempunyai jiwa bagaimana mencintai lingkungan. Karena dengan mencintai lingkungan pasti kita ingin sampah ini dikelola dengan baik. Nah tidak ada yang berat, tidak ada inovasi yang wah dalam pengelolaan sampah ini, yang dibutuhkan hanya komitmen saja,” ujar Suwirta.

BACA JUGA:  BBMKG Keluarkan Peringatan Dini, Gelombang Tinggi, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Tiga  Hari

Kedepan siapapun pemimpinnya, kata Suwirta, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan TOSS Center karena ini bukan urusan duit milar-milaran yang terus-terusan, bahkan saat terjadi efisiensi luar biasa dan pihaknya bisa bekerja sama dengan pihak ketiga.

Sementara Direktur PT. CTBL Putu Ivan Yunatana yang turut hadir dalam acara peresmian tersebut, saat diwawancarai media Berita Menitini.com mengatakan, dengan adanya penambahan gedung baru ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pengolahan sampah residu di Kabupaten Klungkung sehingga nantinya sampah-sampah residu tersebut tidak lagi terbuang ke TPA Sente, sehingga dapat membantu memperpanjang usia TPA terbesar di Kabupaten Klungkung itu.

Putu Ivan yang juga sebagai Ketua APSI Bali-Nusra ini juga mengatakan, bahwa selama masa uji coba mesin pengolah residu yang merupakan karya anak bangsa di TOSS Center itu, telah berhasil mengolah sampah residu sebanyak 470 ton. Dari 470 ton residu itu, dapat menghasilkan kurang lebih 47 ton energi baru terbarukan (EBT) dalam bentuk Refuse Delivered Fuel (RDF). “Sehingga sampah residu sebanyak itu tidak dibuang ke TPA Sente,” ujar Ivan Yunatana.

BACA JUGA:  TPA Temesi di Gianyar Bali Overload, Terima 450 Ton Sampah Per Hari

Dalam kesempatan tersebut Bupati Suwirta juga mengajak undangan untuk makan bakso bersama, yang standnya berada di sebelah pintu gedung tempat olah sampah yang baru saja diresmikan. Tampak rombong bakso bertuliskan ‘Bakso Ayam’ itu, dipadati undangan yang sedang memesan bakso. Para undangan lain juga tampak lahap menikmati bakso ayam yang berada di tempat olah sampah yang bersih dan tidak ada bau sampah sama sekali itu.

Peresmian pengembangan TOSS Center dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung, Dr Lapatawe B Hamka, S.H, M.H, Direktur PT. CTBL yang juga Ketua APSI Bali Nusra Putu Ivan Yunatana, Direktur Bali Waste Cycle (BWC) Olivia Anastasia Padang, serta pihak Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali.

Dalam kegiatan peresmian tersebut juga dirangkai dengan penyerahan bingkisan dari rekanan kerjasama yaitu dari APSI, Indonesia Power, Bak BPD Bali Cabang klungkung. (M-011)

Editor: Daton