Rayan Ouram, Simbol Solidaritas dan Kemanusiaan di Balik Tragedi Chefchaouen

DENPASAR, MENITINI.COM – Menilik informasi yang kita simak di berbagai media akhir-akhir ini mungkin membuat kita jengah. Topik yang melulu membahas penyakit dan virus tidak ada hentinya. Tapi, apakah Anda menyempatkan diri melirik berita internasional dari benua seberang? Ataukah mungkin Anda ramai melihat tagar #SaveRayan di media sosial? Ya, sedang ada kedukaan yang melanda kota biru cantik Chefchaouen. Tragedi Chefchaouen terjadi tepatnya di desa Ighrane, bagian utara dari Maroko. Tragedi ini menggugah jutaan pasang mata di seluruh penjuru dunia dan berubah menjadi simbol solidaritas dan kemanusiaan masih ada. Bagaimana kisahnya?

Rayan Terjatuh dalam Bekas Galian 32 meter

Mungkin di Negara Indonesia, peristiwa jatuh ke sumur atau lubang galian bukanlah hal yang dianggap penting jika dibandingkan berita kriminal dan pornografi. Kabar korban hilang begitu saja setelah muncul dalam pemberitaan beberapa hari. Namun berbeda dengan tragedi Chefchaouen. Seorang anak laki-laki bernama Rayan Ouram (5) terjatuh dalam sumur kering sedalam 32 meter dengan diameter 45 cm. Berawal dari temuan suara teriakannya “Angkat saya, tolong angkat saya!” usaha penggalian dan penyelamatan dilakukan tanpa lelah oleh semua pihak selama 5 hari tanpa henti. Sayangnya, medan pegunungan yang menantang dan kontur tanah yang tidak stabil menyulitkan proses evakuasi. Belum lagi, cuaca yang sangat terik saat siang hari dan sangat dingin pada malam hari.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Pastikan Anggaran Kesehatan Dirasakan Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *