JAKARTA, Amerika Serikat digemparkan oleh insiden jatuhnya pesawat kargo milik perusahaan logistik UPS tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Louisville, Kentucky. Pesawat jenis McDonnell Douglas MD-11 tersebut meledak dan terbakar hebat, menewaskan tiga awak di dalamnya.
Seperti dilaporkan AFP, peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 17.15 waktu setempat. Kepulan asap hitam tebal terlihat membumbung dari lokasi jatuhnya pesawat, tak jauh dari area bandara.
Dalam pernyataannya, UPS mengonfirmasi bahwa pesawat mengangkut tiga orang awak dan menyebut masih melakukan verifikasi atas kemungkinan korban jiwa. “Kami belum dapat memastikan adanya cedera atau korban jiwa,” demikian bunyi keterangan resmi perusahaan pada awal laporan.
Wali Kota Louisville Craig Greenberg mengungkapkan bahwa selain korban tewas, terdapat sejumlah orang yang mengalami luka. Ia menambahkan bahwa pesawat tersebut membawa bahan bakar dalam jumlah besar, yang memperparah kebakaran setelah ledakan.
Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan kini tengah dilakukan oleh Badan Penerbangan Federal (FAA) bersama Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB). Dalam video amatir yang beredar di media sosial, tampak mesin kiri pesawat terbakar sesaat sebelum pesawat kehilangan kendali dan jatuh.
Louisville sendiri dikenal sebagai pusat operasi udara utama UPS di Amerika Serikat. Berdasarkan data perusahaan, raksasa logistik ini melayani lebih dari 200 negara dengan hampir 2.000 penerbangan setiap hari. Dari total 516 pesawat, sebanyak 294 unit dimiliki langsung oleh UPS, sementara sisanya dioperasikan melalui sistem sewa atau carter.
Rekaman udara dari lokasi memperlihatkan jejak puing panjang dan kobaran api besar yang disemprot petugas pemadam kebakaran. Asap pekat masih terlihat mengepul saat proses pemadaman berlangsung.
Menteri Perhubungan AS Sean Duffy menyebut kecelakaan ini sebagai peristiwa yang sangat memilukan. “Mari berdoa dengan saya untuk masyarakat Louisville dan awak pesawat yang terdampak oleh kecelakaan mengerikan ini,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Sementara itu, Gubernur Kentucky Andy Beshear mengonfirmasi adanya tiga korban tewas dan 11 orang luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius.
“Saat ini kami memperkirakan sedikitnya ada tiga korban jiwa, meskipun jumlah tersebut mungkin bertambah. Kami juga mencatat 11 korban luka, beberapa di antaranya cukup parah,” kata Beshear dikutip dari Associated Press.*
- Editor: Daton









