BADUNG, MENITINI.COM- Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Badung menyiapkan program mengumpulkan tenaga kerja (Naker) korban PHK. Para pejuang rupiah itu akan disalurkan ke tempat kerja, mulai dari lokal hingga luar negeri (LN) setelah kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.
“Intinya kami optimalkan mencari penampung tenaga kerja di tingkat lokal maupun luar negeri. Kita akan rekrut sebanyak-banyaknya mencari peluang tenaga kerja. Apakah namanya nanti yang penting mereka dapat pekerjaan,” kata Kadis Perinaker Badung, I Putu Eka Mertawan, Minggu (31/7).
Dikatakan Eka Merthawan, secara umum pekerja yang dirumahkan sebanyak 42.409 orang. Yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 1.746 orang serta tingkat pengangguran terbuka menjadi 6.92 persen. Begitu juga jumlah perusahaan di Kabupaten Badung tahun 2021 sebanyak 5.986 perusahaan.
Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Badung tahun 2021 sebanyak 150.582 orang dan jumlah pekerja migran sebanyak 188 orang. jumlah kepesertaan Jamsostek di Kabupaten Badung tahun 2021 sebanyak 99.973 orang dan jumlah perselisihan di kabupaten Badung tahun 2021 sebanyak 54 kasus.
“Sampai hari ini tenaga yang sudah dikerjakan sebanyak 40 persen atau ada sekitar 17 ribu yang sudah kembali bekerja. Sisanya itu bukan pengangguran tapi mereka ada berwirausaha dan mencoba peluang lainnya,” jelas mantan Kadis DLHK Badung ini.
Lebih lanjut, Badung akan mencarikan peluang para pekerja yang terdampak pandemi untuk mendapat pekerjaan. Bahkan untuk gelombang pertama sudah dilakukan testing untuk pekerja di luar negeri yang berkaitan di kapal pesiar.
Berikutnya akan kembali merekrut pekerja yang dipekerjakan kepada pengusaha internasional di Jepang. Perekrutannya cukup besar yang dipekerjakan di Jepang dan juga sudah bekerja sama dengan KBRI Tokyo. Pekerjaan yang dicari yakni di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, konstruksi dan keperawatan. “Jadi ada lima. Kami cari itu jumlahnya cukup banyak. Jadi kami rekrut besar-besaran pekerja. Ini kami berikan kepada semeton yang di PHK mencoba keberuntungan,” bebernya.
Ditambahkan, hanya kualitas pekerja saat ini berkompetisi di internasional untuk manajemen masih kurang. Seperti dalam penguasaan bahasa, penguasaan teknologi dan sertifikasi. Hal ini menjadi catatan khusus. “Kami akan carikan bisa sertifikasi kompetensi, bisa bersaing di dunia global. Sehingga kualitas ditingkatkan,” tutupnya. M-003