Pemerintah Klaim, Harga Bahan Pokok Stabil Pasca Kenaikan BBM 

DENPASAR,  MENIT INI – Pemerintah Kabupaten Badung mengklaim harga kebutuhan pokok di wilayah Badung stabil pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).  Kebutuhan pokok itu seperti; beras, minyak goreng, dan daging sapi cenderung stabil.  

“Sementara ini harga-harga masih stabil. Namun, kami akan pantau terus, karena yang terpenting adalah upaya antisipasi dampaknya. Ini yang sedang dilakukan,” kata  Kabag Perekonomian, Setda Kabupaten Badung A.A. Sagung Rosyawati, Selasa (6/9).

Berdasarkan hasil pemantauan pihaknya di dua hari terakhir, yakni dari 5 Agustus hingga 6 Agustus 2022  harga belum terlihat adanya pergerakan harga. Seperti halnya harga beras medium masih di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.300/kg, beras super Rp11.300 – Rp 12.000/kg, dan minyak goreng kemasan 1 liter Rp 16.300 – Rp22.000/liter.

BACA JUGA:  Soal Kenaikan Pajak Hiburan jadi 40 Persen, SPA di Bali Menjerit

“Memang ada beberapa kebutuhan pokok yang meningkat, seperti telur ayam, cabai, bawang merah dan bawang putih. Namun, lonjakan ini murni karena kenaikan harga di tingkat peternak, akibat kenaikan harga pakan ternak yang menyebabkan meningkatnya biaya produksi,” sebut Agung Rosyawati.

Dikatakan, kenaikan harga pakan ternak juga mendorong peternak mengurangi populasi ayam, sehingga mengakibatkan pasokan telur ke pasar berkurang, sedangkan terjadi meningkatnya permintaan telur ayam untuk memenuhi kebutuhan bantuan sosial (bansos).   “Kenaikan harga telur terjadi sebelum harga BBM ditetapkan, jadi bukan imbas dari kenaikan harga BBM,” tegasnya.

Kondisi serupa juga terjadi pada harga cabai dan bawang yang diakibatkan banyak petani gagal panen, karena pengaruh cuaca. Pada daerah sentra produksi, seperti di Bangli dan Tabanan juga terjadi penurunan produksi, sehingga pasokan dari daerah tersebut juga menurun.

BACA JUGA:  Jelang Hari Raya, Masyarakat Menjerit LPG 3 Kg Langka

“Kami sudah melakukan berbagai upaya, seperti meningkatkan produksi cabai melalui program budidaya cabai dan mengupayakan penambahan pasokan cabai besar, cabai rawit dan telur ayam dari daerah surplus seperti dari Bangli dan Tabanan,” jelasnya.

Seperti diketahui, harga telur ayam ras mengalami kenaikan Rp 3000 dari harga Rp 27.400 menjadi Rp30.400/kg. Cabai merah Besar mengalami kenaikan di dua pasar, yaitu Pasar Kuta II dengan Pasar Dalung, yakni di Pasar Kuta II kenaikan cabai merah besar dari harga Rp 45.700 menjadi Rp50.000/kg dan di Pasar Dalung kenaikan cabai merah besar dari harga Rp 53.300 menjadi Rp55.000/kg. 

Cabai rawit merah mengalami kenaikan dan penurunan  di dua pasar, yaitu pasar Kuta II dengan Pasar Dalung. Di Pasar Kuta II kenaikan cabai rawit merah dari harga Rp 48.300 menjadi Rp 50.700/kg dan di Pasar Dalung penurunan cabai merah dari harga Rp60.000 menjadi Rp 56.700/kg. M-003