Image
Pemerintah Gandeng Perusahaan Tambang Turunkan Angka Stunting Nasional. (Foto: istimewa)

Pemerintah Gandeng Perusahaan Tambang Turunkan Angka Stunting Nasional

JAKARTA,MENITINI.COM-Stunting merupakan masalah serius di Indonesia yang memerlukan perhatian dan tindakan dari semua pihak. Pemerintah dan masyarakat terus bekerja sama untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia.

“Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menghadiri Launching Program Intervensi Stunting PT Vale Indonesia Tbk “Menuju Generasi Emas” di Desa Nanjung Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Jumat, (27/10/2023).

Program ini ditujukan untuk membantu mewujudkan program Indonesia Bebas Stunting dari pemerintah bekerja sama dengan perusahaan tambang di Indonesia sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Dengan begitu, generasi unggul bagi masa depan Indonesia bisa tercipta.

BACA JUGA:  Istimewanya Kurma, si Primadona Berbuka Puasa

“Kita perintahkan perusahaan pertambangan untuk terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional di daerah yang masih memiliki tingkat stunting yang tinggi,” jelas Arifin.

Stunting menjadi salah satu target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mengadopsi Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024, dimana Pemerintah ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

“Saat ini, prevalensi stunting hingga akhir tahun 2022 tercatat sekitar 21,6% persen. Artinya, untuk mencapai target 14 persen pada 2024, kita hanya punya waktu kurang dari dua tahun lagi,” ujar Arifin.

BACA JUGA:  Kawal Program BAAS, Bupati Tamba dan Wabup Ipat Kompak Kunjungi Anak Stunting

Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa.

“Pengertian perlunya stunting harus dipahami semua masyarakat dan pelibatan ibu dan dunia pendidikan merupakan langkah krusial untuk mencapai tujuan Indonesia Bebas Stunting,” tegas Arifin.

Senada dengan Arifin, Chief Executive Officer (CEO) & Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy berharap, upaya penurunan stunting dan pola hidup sehat dapat terus ditingkatkan di Indonesia. Dan PT Vale Indonesia siap berkolaborasi dengan semua pihak dalam berbagai upaya punurunan stunting. “Program ini selaras dengan PT Vale Indonesia yaitu ikut membawa manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup manusia,” tutupnya. 

  • Sumber: Kemen ESDM
  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Langkah Preventif Pemkot Denpasar Tekan Angka Stunting

Berita Terkait

Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Kesiapan SDM Kesehatan dalam Memanfaatkan Bonus Demografi

JAKARTA,MENITINI.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional dalam rangka memaksimalkan potensi bonus…

ByByRedaksiMei 6, 2024

RSU Bhakti Rahayu Denpasar Gelar Sosialisasi Kesehatan di HIMPAMA Bali

DENPASAR, MENITINI.COM – RSU Bhakti Rahayu Denpasar menggelar sosialisasi kesehatan kepada Himpunan Pensiunan Pertamina (Himpana) Bali bertempat di…

ByByRedaksiMei 5, 2024

RSU Bakti Rahayu Gandeng Sejumlah Lembaga Lakukan Aksi Amal Operasi Bibir Sumbing

AMBON, MENITINI.COM – Dalam rangka memperingati hari Buruh Internasional atau Mayday, Rumah Sakit Umum Bakti Rahayu bekerja sama…

ByByHE NMei 2, 2024

Kasus DBD di Buleleng Meningkat

DENPASAR, MENITINI.COM-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng, Bali beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan sejak awal tahun…

ByByA NMei 2, 2024