Menggemparkan, Dalam Sehari Ditemukan Dua Tengkorak di Wilayah Badung

DENPASAR, MENITINI.COM Warga Banjar Parekan Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Sabtu (4/7) jam 15.00 Wita digemparkan dengan penemuan tengkorak manusia di pinggir Tukad Ayung. Polisi masih melakukan penyelidikan  mengungkap identitas tengkorak itu.

Kasubbag Humas Polres Badung, IPTU I Putu Oka menjelaskan, pada pukul 10.00 Wita, Wayan Wardana (47) dan Wayan Dana (50) hendak mencari layangan di tegal milik Wayan Toko (55).  Setelah mencari beberapa saat di TKP, Wardana dan Dana melihat kepala tengkorak manusia. “Karena ketakutan, mereka pulang dan menenangkan diri di rumah. Kemudian baru mereka melaporkan penemuan tongkorak tersebut ke Kelian Adat Banjar Pane,” katanya.

Selanjutnya bersama – sama mengecek ke lokasi bersama Kelian Adat, I Made Natra Dan Bendesa Adat Sibanggede, Bhabinkamtibmas Sibanggede.

BACA JUGA:  Pemda Rancang Pembangunan Pusat Distribusi di Mengwi Anggaran Pembebasan Lahan Rp.150 Miliar

Setelah itu baru menghubungi Polsek dan piket identifikasi Polres Badung. Selanjutnya, kepala tengkorak manusia dibawa ke RS Mangusada oleh petugas Polsek Abiansemal. “Masih dalam penyelidikan identitas tengkorak itu. Termasuk penyebab kematiannya,” katanya. 

Penemuan tengkorak berikutnya di Pura Bias Audi, Banjar Batu Belig, Kerobokan Kelod, Kuta Utara pada pukul 17.00 Wita. Pada saat itu ada persembahyangan Hari Raya Saraswati oleh warga Banjar Batu Belig.

Ceritanya, salah seorang anak dari umat yang melaksanakan persembahyangan yang tidak diketahui identitasnya bermain pasir di sebelah tembok penyengker Pura Bias Aud dan menemukan tengkorak kepala manusia. Ia kemudian melapor Kepala Lingkungan Batu Belig, Made Alit Juni Setiawan (38).

BACA JUGA:  Pemda Rancang Pembangunan Pusat Distribusi di Mengwi Anggaran Pembebasan Lahan Rp.150 Miliar

Selanjutnya ia melaporkan kejadian tersebut via telepon ke Polsek Kuta Utara. “Keterangan di lapangan dan kesepakatan Adat Banjar Batu Belig bahwa tengkorak manusia yang ditemukan tersebut langsung dilarung ke laut di depan Pura Bias Aud,” terang Putu Oka.

Kesepakatan melarung tengkorak yang ditemukan tersebut berdasarkan keterangan Kelian Adat Batu Belig, I Made Surata bahwa pada area TKP tersebut dari zaman dulu memang sering ditemukan rangka tulang belulang manusia dikarenakan areal tersebut merupakan tempat penguburan orang – orang yang sakit lepra.

Pada tahun 2012 sudah dilaksanakan upacara Atma Kertih yang mana upacara tersebut dipercaya untuk orang – orang yang sudah meninggal dan dikubur di area tersebut. “Sudah ada kesepakatan bilamana kedepan ditemukan tulang belulang manusia di area tersebut langsung dihanyutkan ke pantai di depan area Pura Bias Aud,” tutupnya.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *