Mengasuh Pasien Demensia? Coba Terapi Musik!

DENPASAR, MENITINI.COM – Setiap orang pasti akan mengalami penuaan. Namun proses penuaan pada tiap orang dapat berbeda. Sebagian besar akan mengalami kepikunan bahkan demensia dengan kesulitan pada kemampuan memori dan komunikasi. Perkembangan dunia medis terus menelaah upaya-upaya baru untuk mengurangi morbiditas pada penderita demensia. Salah satunya menggunakan musik dalam program terapi. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa intervensi terapi musik dapat meningkatkan interaksi sosial antara penderita demensia. Selain itu, musik memberi efek relaksasi pada pengasuh atau keluarga penderita demensia. Seperti apa sih? Simak beberapa fakta yang sudah redaksi kumpulkan berikut!

Apa itu Demensia?

Demensia adalah kategori gangguan yang luas yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat, bernalar, dan berkomunikasi dengan orang lain. Diagnosis demensia adalah istilah umum untuk beberapa gangguan yang memengaruhi ingatan, pemikiran, dan pengambilan keputusan. Gangguan ini seringkali bersifat progresif. Akhirnya, menyulitkan penderita berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka.

Beberapa area kesulitan bagi penderita demensia antara lain terkait keterlibatan sosial dan komunikasi. Seringkali area kegiatan ini dapat menempatkan tingkat ketegangan tertentu pada hubungan mereka dengan pengasuh atau keluarga. Tidak sedikit pula yang jatuh dalam kondisi depresi akibat demensia. Tetapi sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa terapi musik tertentu membantu meningkatkan keterlibatan sosial antara penderita demensia dan pengasuh mereka. Bahkan dengan bonus menurunkan tekanan pada para pengasuh.

BACA JUGA:  Berolahraga di Malam Hari Saat Ramadhan? Ini Tipsnya!

Musik sebagai Terapi Non-Farmakologis Demensia

Obat-obatan dan intervensi gaya hidup dapat membantu individu dengan demensia mengelola gejala mereka. Seiring perkembangan zaman, peneliti mengupayakan eksplorasi pada terapi non-farmakologis. Salah satunya yang terbaru adalah menggunakan musik. Terapi musik secara general membantu meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kesejahteraan. Seorang terapis musik mengatakan bahwa pengalaman sensorik manusia terhubung dengan ingatan. Untuk orang dengan demensia atau gangguan kognitif lainnya, seringkali asosiasi tersebut tetap ada meskipun elemen lain terganggu. Musik favorit atau yang bermakna khusus dapat membantu membangkitkan memori penderita demensia.

Bethany Cook, PsyD, seorang psikolog klinis dan terapis musik bersertifikat, juga sepaham dengan pendapat ini. Menurut beliau musik terbaik untuk metode terapi demensia adalah yang mereka sukai ketika mereka berusia 7 tahun hingga pertengahan 20-an. Kenangan dan memori dalam suatu lagu rupanya tidak mudah tergerus oleh demensia. Beliau sempat membuktikan pada pasangan demensia yang telah menikah selama 65 tahun. Ketika lagu pernikahan dimainkan, pasangan ini langsung menoleh pada pasangan mereka dan mengenalinya.

BACA JUGA:  Deteksi Kesehatan Lewat Warna Urin Anda

Manfaat Terapi Musik terhadap Hubungan Penderita dan Pengasuh

Sebuah penelitian melibatkan penderita demensia dan pengasuhnya. Baik perawat maupun keluarga mereka. Dalam penelitian dengan intervensi musik selama 12 minggu diawali dengan penilaian dasar seperti perilaku bersosialisasi dan keparahan. Hipotesis awalnya, musik yang paling berpengaruh adalah musik favorit mereka. Latar belakangnya, musik favorit membuat seseorang merasa santai dan mengaktifkan memori secara alami.

Hasil akhir dari penelitian menunjukkan ada perubahan perilaku bersosialisasi nonverbal yang lebih baik terhadap teman sebaya maupun pengasuh mereka. Hal ini terbukti dengan adanya perbaikan kontak mata, minat, fokus, dan ketenangan. Pada pengasuh atau keluarga terdapat penurunan tingkat stres terkait perawatan. Terapi musik sekaligus memberi manfaat perbaikan terhadap hubungan interpersonal atau bonding.

Keterbatasan Terapi Musik

Walau menunjukkan manfaat yang positif, penelitian ini masih memiliki kelemahan. Penulis studi mencatat bahwa masih perlu skala evaluasi yang lebih spesifik untuk mempelajari hubungan musik terhadap bangkitan memori. Ada pula kekurangan karena tidak ada pencatatan terkait penyebab demensia peserta. Jadi terapi musik masih belum dapat disimpulkan memberi manfaat yang sama atau lebih pada jenis demensia yang berbeda.

BACA JUGA:  Memahami Bullying dan Dampaknya

Menurut salah satu peneliti, Dr. Bonakdapour masih perlu penelitian lebih lanjut terkait intervensi fisiologis untuk memastikan bahwa efek dari terapi musik bukan hanya sekedar dari psikologis peserta saja. Sejauh ini, intervensi ini dapat bermanfaat bagi orang dengan demensia dan pengasuh mereka. Apalagi jika kita membicarakan manfaat terkait bonding.  Lantas apakah bisa kita mulai mempraktikkannya? Tentu bisa. Tidak ada halangan untuk melakukan terapi musik bagi keluarga Anda yang mengalami demensia. Tentunya dalam perawatan demensia harus diikuti kesabaran ekstra ya. (M-010)