Minggu, 26 Januari, 2025

Mengapa Minat Investor Asing Berinvestasi di Badung Tinggi, Ini Alasannnya

Made Agus Aryawan. (Foto: M-003)

BADUNG, MENITINI.COM – Minat investor melakukan menanamkan modalnya atau berinvestasi di Kabupaten Badung masih cukup tinggi. 

Hal itu dibuktikan realisasi investasi di Gumi Keris 2024 meningkat dari tahun sebelumnya. Besaran investasi masih didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung, I Made Agus Aryawan menjelaskan, realisasi investasi di Kabupaten Badung hingga triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp.13.787.167.512.000,00. 

Capaian itu melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp. 8.764.200.000.000,00. “Investasi di Badung hingga triwulan III tahun 2024 sudah mencapai 157,31%. Angka realisasi tersebut berkontribusi mencapai 86,17% dari total target investasi Provinsi Bali tahun 2024 (Rp16 miliar) dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 20.681 orang,” katanya,  Jumat (3/1/2024).

Realisasi investasi di tahun 2024 bahkan jauh meningkat jika dibandingkan tahun 2023 dalam periode yang sama atau triwulan ketiga. 

BACA JUGA:  Anggota DPR RI ini Dukung Inpres Persusuan Nasional Era Soeharto Dihidupkan Kembali

“Ada peningkatan 88,28% jika dibandingkan dengan realisasi investasi periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 7.322.573.999.999,00,” jelas Agus Aryawan seraya menyampaikan data realisasi sampai dengan bulan Desember 2024  dirilis setelah tanggal 10 Januari 2025 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Triwulan IV.

Lanjutnya, dari komposisi sumber modal yang masuk di Kabupaten Badung Tahun 2024 terdiri dari kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 3.046.262.700.000,00 (22,09%) dan Penanaman Modal Asing (PMA)  sebesar Rp. 10.740.904.812.400,00 (77,91%). 

Data ini menggambarkan dominan investasi yang masuk di Kabupaten Badung merupakan modal asing.

Adapun negara-negara asal Penanaman Modal Asing (PMA) yang investasinya paling besar di Kabupaten Badung yaitu Rusia (Rp. 1.573.646.200.000,00), Singapura (Rp.1.189.903.400.000,00), Australia (Rp.1.023.381.660.000,00), Inggris (Rp. 584.194.400.000,00), dan Prancis (Rp. 254.415.000.000,00). 

BACA JUGA:  7 Kebiasaan Sehari-Hari yang Berisiko Kanker Usus Besar

Sektor usaha yang paling diminati oleh para penanam modal baik PMDN maupun PMA yang berinvestasi di Kabupaten Badung meliputi : Hotel dan restoran (Rp. 4.885.708.200.000,00), perumahan dan kawasan industri (Rp. 4.718.364.400.000,00), jasa lainnya (Rp. 2.052.008.100.000,00), perdagangan dan reparasi (Rp. 1.322.875.400.000,00), serta transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp. 367.905.100.000,00).

Dari total investasi sepanjang Triwulan III Tahun 2024 di Kabupaten Badung tercatat sebanyak 35.230 proyek dengan sebaran lokasi di Kecamatan Kuta Utara (10.755 proyek), Kecamatan Kuta Selatan (7.849 proyek), Kecamatan Kuta (7.749 proyek), Kecamatan Mengwi (6.183) Kecamatan Abiansemal (3.139 proyek) dan Kecamatan Petang (1.030  proyek).   

Selain lima sektor usaha yang paling diminati investor, lanjut mantan Sekretaris Bappeda Badung itu, Kabupaten Badung,  memiliki potensi investasi lain yaitu di bidang infrastruktur, utilitas terpadu, sarana dan prasarana transportasi massal, pengelolaan sampah, fasilitas kesehatan,  fasilitas olahraga dan ekonomi digital.

BACA JUGA:  Maju Pilkada, I Made Satria dan I Ketut Gunaksa segera Di-PAW sebagai Anggota DPRD Klungkung

”Tingginya minat penanam modal untuk berinvestasi di Kabupaten Badung didukung oleh kebijakan dan ekosistem investasi  yang inklusif dengan berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki. Antara lain, posisi strategis Badung sebagai destinasi pariwisata dunia, hub berbagai bisnis, serta kelengkapan infrastruktur yang dimiliki,” jelasnya.

Ke depan Kabupaten Badung, lanjutnya akan fokus pada kolaborasi dalam pengelolaan investasi antara pengusaha besar dengan pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah agar investasi yang masuk ke Kabupaten Badung membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Disamping itu kebijakan hilirisasi investasi dengan melibatkan pengusaha lokal menjadi program strategis yang perlu difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Badung. M-003