JAKARTA,MENITINI.COM-Mati listrik di Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila, Filipina,Senin (1/5) sempat memicu kepanikan. Bahkan sampai-sampai sebanyak 48 penerbangan dibatalkan.
Melansir laporan Channel NewsAsia, insiden mati listrik itu terjadi di Terminal 3 bandara internasional Filipina tersebut selama sekitar sembilan jam. Akibat padam listrik itu, total 48 penerbangan maskapai Cebu Pacific dibatalkan. Berdasarkan keterangan maskapai, hanya penerbangan dari dan ke Manila yang dibatalkan imbas padam listrik ini.
Pemadaman listrik tersebut karena sumber daya cadangan tak berfungsi ketika listrik utama mati di Terminal 3. Pihak bandara mengatakan pemadaman itu tejadi akibat kesalahan pada sistem listrik.
Karena pemadaman itu, sistem komputer maskapai dan imigrasi tak dapat berfungsi sebagian. Kepanikan pun tak terhindarkan. Saat itu, banyak warga Filipina berencana pulang setelah tiga hari libur akhir pekan panjang.
Beberapa warga pun menumpahkan amarah mereka di berbagai jejaring sosial. Sebagai kompensasi, Cebu Pacific menawarkan opsi untuk mengikuti penerbangan selanjutnya atau pengembalian dana.
Sementara itu, Menteri Transportasi Filipina, Jaime Bautista, menyatakan pihaknya akan menyelidiki penyebab padam listrik itu. Ia tak menutup kemungkinan upaya sabotase terkait insiden ini.
Ini bukan kali pertama masalah listrik memicu kekacauan penerbangan Filipina ketika situasi genting. Pada Tahun Baru lalu, ratusan penerbangan juga dibatalkan karena mati listrik di menara pengendali lalu lintas udara Manila.
Deretan insiden ini membuat gerah warga. Setidaknya enam konglomerat Filipina sampai-sampai memberikan bantuan hingga 100 miliar peso atau setara Rp26,4 triliun untuk memperbarui sistem di bandara-bandara. (M-003)
- Editor: Daton
Berita Terkait
- Indonesia Desak SMU PBB Bentuk Komisi Independen Selidiki Serangan Israel
- Paus Fransiskus Sampaikan Keprihatinan, Konflik Kekerasan di Yaman
- Pergerakan Penumpang di Bandara Terus Meningkat, Bulan Februari 3,5 Juta Penumpang
- Mantan Presiden Rusia Sebut Perintah Tangkap Putin Sama Saja dengan Deklarasi Perang