OSLO, Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, diumumkan sebagai penerima Penghargaan Nobel Perdamaian 2025 atas perjuangannya memperjuangkan hak-hak demokratis dan melawan rezim otoriter Presiden Nicolas Maduro.
Ketua Komite Nobel Norwegia, Jorgen Watne Frydnes, menyebut Machado sebagai “juara perdamaian” yang berani menantang kekuasaan yang menindas rakyatnya.
“Selama setahun terakhir, Machado hidup dalam persembunyian. Meski menghadapi ancaman terhadap nyawanya, ia tetap memilih bertahan di Venezuela — keputusan yang menginspirasi jutaan orang,” kata Frydnes saat pengumuman di Oslo.
Machado, 58 tahun, menjadi simbol perlawanan sipil di tengah krisis politik berkepanjangan di Venezuela. Pada 2024, ia dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden setelah pengadilan memutuskan ia tidak layak menduduki jabatan publik selama 15 tahun — keputusan yang banyak dikritik sebagai bermotif politik.
Profil Singkat Maria Corina Machado
Machado lahir di Caracas pada 7 Oktober 1967 dari keluarga profesional dan menempuh pendidikan teknik industri sebelum aktif di dunia sosial.
Pada 2002, ia ikut mendirikan organisasi warga Súmate, yang memantau transparansi pemilu Venezuela. Ia kemudian membentuk partai Vente Venezuela, yang mendorong kebijakan liberal dan demokratis.
Dalam pemilu legislatif 2010, Machado terpilih sebagai anggota Majelis Nasional dengan perolehan suara tertinggi. Namun sejak Maduro berkuasa pada 2013, ruang gerak oposisi makin terbatas. Banyak anggota timnya ditangkap atau terpaksa mengungsi.
Meski dilarang mencalonkan diri, Machado tetap memimpin gerakan oposisi dan memenangkan pemilihan pendahuluan internal dengan dukungan lebih dari 90 persen suara. Ia juga terus menyerukan pemulihan demokrasi dan pemilu yang bebas.
Makna Penghargaan Nobel
Penghargaan Nobel Perdamaian 2025 dianggap sebagai bentuk pengakuan internasional terhadap perjuangan rakyat Venezuela untuk kebebasan dan demokrasi.
Komite Nobel menegaskan, penghargaan ini juga menjadi pesan bagi dunia tentang pentingnya membela nilai-nilai kemanusiaan di bawah tekanan rezim otoriter.
Machado dalam pernyataannya menyebut penghargaan ini sebagai kemenangan moral bagi rakyat Venezuela. “Ini bukan penghargaan untuk saya pribadi, tetapi untuk setiap warga yang menolak menyerah,” ujarnya dalam pesan yang disampaikan dari lokasi persembunyiannya.
Upacara penyerahan Nobel akan digelar 10 Desember di Oslo, Norwegia. Machado dijadwalkan menerima hadiah uang sebesar 11,1 juta kronor Swedia atau sekitar USD 1 juta.*
Editor: Daton