Mantan Pegawai Spa Jualan Tisu Sambil Gendong Balita,Terjaring Sidak Gepeng di Kuta

KUTA, MENITINI.COM – Ni Komang Tri begitu ia disapa, salah satu wanita yang terjaring sidak serentak Satpol PP Kabupaten Badung. Sidak, Senin (11/4/2021) itu berkaitank embali maraknya gepeng, pedagang acung dan pengamen di Badung. Wanita berumur 21 tahun itu diamankan karena kedapatan menjual tisu di jalan-jalan kepada pengendara, dengan menggendong anak yang baru berumur 8 bulan.

Dengan berkaca-kaca, wanita asal Desa Tianyar, Kabupaten Karangasem, Bali ini menceritakan ia terpaksa melakukan hal itu karena desakan ekonomi. “Ini yang terakhir pak, saya janji. Saya kira aktivitas ini boleh dilakukan, sebab tidak ada pekerjaan lagi,”ujarnya. 

Kepada petugas Komang Tri mengaku bekerja di spa di kawasan Seminyak selama 4 tahun. Namun imbas pandemi membuat usaha spa itu tutup. Sedangkan di kampungnya tidak ada lahan yang bisa dikerjakan. Pandemi datang berbarengan dengan momentum kelahiran putra pertamanya. Karena terdesak kebutuhan dan menanggung sejumlah hutang, ia terpaksa berjualan tisu, walau suami dan mertua melarang.
“Suami saya ngojek online pak, sekarang tidak seberapa penghasilannya. Jadi saya menambah penghasilan suami, Kebetulan Galungan juga mau dekat, kalau dapat tambahan kan lumayan beli susu,”imbuhnya.

Kepala Satpol PP Badung IGAK Suryanegara menerangkan sidak serentak dilaksanakan terkait peningkatan perkembangan aktivitas gepeng di wilayah Badung selama sebulan terakhir. 
Dari penertiban yang menyasar 4 kecamatan di Badung, petugas berhasil mengamankan 102 orang gepeng.

Terbanyak di Kecamatan Kuta 63 orang, 22 orang di Kuta Utara, 7 orang di Kutsel, 6 orang di Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Mengwi 4 orang.

Mereka hampir semua anak-anak dibawah umur yang menggendong bayi dan balita. Sebagian kecil ibu-ibu ada juga empat orang pria.

Ada bayi umur 8 bulan yang mereka gendong, Ada juga sudah berusia 75 tahun. Tiga orang diantara mereka bahkan diketahui merupakan mantan pegawai spa.  “Kita langsung serahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Badung untuk ditindaklanjuti,”ujarnya.

Beberapa diantara mereka pedagang barang kerajinan keliling, ataupun penjaja jasa kepang rambut. “Lokasi yang dulunya terbilang bersih, kini ditemukan banyak gepeng. Seperti Kuta Selatan dulu tidak ada yang namanya gepeng. Tapi belakangan, ternyata kami temukan,” bebernya.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *