KUTA SELATAN, MENITINI.COM – Kendati pandemi Covid-19 telah menghilang dan berlalu, namun kunjungan wisatawan Tiongkok belum pulih sepenuhnya di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu.
Padahal kunjungan dari negeri tirai bambu itu sebelumnya menempati urutan 2 besar. Untungnya, minimnya kunjungan wisatawan Tiongkok itu diisi kunjungan turis India yang kini melesat diposisi kedua terbanyak ke Uluwatu.
Manager Pengelola DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wayan Wijana mengatakan, kunjungan turis Tiongkok memang belum pulih seperti sebelum pandemi.
Kendati demikian, saat ini sudah mulai ada beberapa kunjungan wisatawan Tiongkok. Dari informasi sejumlah tour leader, hal itu dipengaruhi regulasi di negara itu dan imbas dari pandemi.
“China sudah mulai ada, walaupun belum signifikan. Kemungkinan itu China daratan. Dulunya kunjungan wisatawan China memang nomor 2 di Uluwatu, tapi sekarang belum pulih,” ungkapnya belum lama ini.
Pada umumnya, kunjungan wisatawan asing ke DTW Uluwatu terus naik. Walaupun kondisi saat ini baru 80 persen dibandingkan kondisi sebelum pandemi yang mencapai 2 juta kunjungan wisman dalam setahun.
Saat ini Australia masih menempati posisi pertama kunjungan wisman terbanyak, disusul India, Eropa, Asia Tenggara dan Korea. “Kunjungan wisman India melonjak drastis dari kondisi sebelumnya,” ujarnya.
Semula posisi kunjungan wisman India ke Uluwatu berada pada urutan 4-5. Namun saat ini posisinya berada dibawah Australia atau berada diposisi dua.
Hal itu cukup berkontribusi dalam mengisi minimnya kunjungan wisatawan Tiongkok yang belum pulih sepenuhnya.
Diperkirakan, hal itu dikarenakan kesamaan vibrasi fan religius dengan Bali, serta intensitas acara internasional yang dihadiri pejabat dari negara India.
“Kunjungan wisatawan di Uluwatu mayoritas wisman, 70 persen internasional dan 30 domestik. Kunjungan domestik ini juga cukup tinggi,” sebutnya.
Ia berharap kunjungan wisatawan internasional ke Uluwatu kian hari kian pulih. Tentunya hal itu perlu dukungan dari penerbangan direct flight dari negara terkait langsung ke Bali.
Pihaknya sendiri akan terus membenahi kawasan, termasuk menambah berbagai atraksi seni budaya. Seperti menampilkan tradisi dan budaya di masyarakat melalui pasraman yang dibentuk desa adat Pecatu.
Ia juga berharap kunjungan wisman Tiongkok dapat kembali pulih, sehingga semakin meningkatkan kunjungan ke Uluwatu.
Sebab jumlah kunjungan tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Secara kecenderungan kunjungan wisatawan Tiongkok biasanya rombongan. Itu sama seperti domestik, utamanya dari kunjungan lembaga dan institusi. Ini yang juga akan kita kejar karena sangat potensial,” imbuhnya. (M-003)
Berita Terkait
- Komisi X DPR RI Setujui Pagu Anggaran Definitif Kemenparekraf Sebesar Rp3,3 Triliun
- Kemenparekraf Sambut Wisman Pertama di Tahun 2024 di Bandara Ngurah Rai
- Mengoptimalkan Potensi Homestay di Desa Wisata di Bali, Lombok, dan Magelang di Era Digital
- Penerbangan Langsung Egypt Air Mesir-Jakarta, Menparekraf Harap Perkuat Sektor Parekraf