Ipuk Fiestiandini, Bupati Kabupaten Banyuwangi menyampaikan, “Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sangat mendukung program DRPPA. Kita masih sering menemukan stigma-stigma yang menyudutkan perempuan. Di mana perempuan dibatasi tingkat pendidikannya agar cepat-cepat dinikahkan. Perempuan juga dibatasi ruang gerak dan inovasinya dalam berwirausaha, sehingga hanya fokus mengurus pekerjaan domestik. Padahal perempuan punya potensi yang besar untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan. Maka, program seperti inilah yang harus kita dukung, sehingga tercipta desa yang berperspektif gender”.
Dalam kerja sama ini, Amartha menyiapkan 20 modul pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas peserta. Amartha menargetkan sebanyak 350.000 peserta mendapatkan pelatihan selama satu tahun. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan Training of Trainer (ToT) kepada 1.000 tenaga lapangan Amartha dan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA).
“Dengan dukungan begitu besar baik dari Kemen PPPA serta jajaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Amartha optimis kolaborasi yang berkesinambungan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. Tentunya kami akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala, agar dapat memastikan dampak dari program ini benar-benar membantu warga desa untuk lebih berkembang dan sejahtera”, pungkas Aria. (rls)
- Editor: Daton
Berita Lainnya:
- Tertimpa Pohon Saat Hujan Deras, Seorang Warga Ambon Meninggal Dunia
- Kontroversi! Dari Raja Ampat ke Pulau Bali Haruskah LNG Sidakarya Bernasib Sama Seperti Tambang Raja Ampat?
- RSU Bhakti Rahayu Denpasar Gelar Seminar dan Diskusi Panel Kesehatan dalam Rangka HUT ke-28
- Bupati dan Wabup Badung Ikuti Retreat Kepala Daerah di IPDN Jatinangor
- BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini, Gelombang 2,5 Meter Berpeluang Terjadi di Perairan Maluku