DENPASAR, MENITINI.COM Mia Tresetyani Wadu (23) adalah putri dari pasangan ayah Zet Wadu dan ibu Ni Luh Sudarni.
Mia sapaannya pramugari Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak dan jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Sambil menanti hasil evakuasi badan pesawat beserta penumpang, keluarga berharap ada mujizat agar penumpang yang mengalami musibah selamat.
Dua Minggu sebelum hari nahas, Mia menghubungi ayahnya Zet Wadu di Bali untuk membersihkan rumah. Ia akan cuti bulan Januari 2021 dan berencana pulang ke rumah di Jalan Tukad Gangga Renon, Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar.
“Sebenarnya Natal kemarin, tetapi karena dia tidak dapat cuti dari perusahan sehingga rencananya cuti bulan Januari ini. Dua minggu lalu dia telepon bapaknya minta bersihkan rumah karena dia mau pulang cuti dengan teman, tetapi tanggalnya belum tahu. Dan bapaknya sudah penuhi permintaan dia. Sudah melakukan renovasi kamar,” cerita Ketua I Paguyuban Sabu Raijua, NTT, Jhoni Lay, Minggu (10/1/2021)
Jhoni Lay menceritakan pihak keluarga tak punya tanda atau firasat khusus terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya tujuan Jakarta – Pontianak.
Keluarga mendapat kabar terakhir dari bungsu dua bersaudara itu pada pukul 15.00 Wita. “Biasanya, mau take off atau landing dia selalu kabari orang tuanya. Tetapi kemarin (Sabtu, 9/1), kabar terakhir dari dia jam tiga sore bilang ke orang tuanya ada tugas keluar kota,” terangnya.
Jhoni Lay mewakili pihak keluarga sangat berharap agar gadis berdarah Sabu, NTT – Bali itu segera dapat ditemukan.
“Tentu kami dari keluarga berharap segera ditemukan, baik dalam kondisi utuh atau tidak. Sebentar (hari ini, red), jam lima sore kami ada doa di rumahnya. Kami mohon dukungan doa dari semua pihak,” pintanya all/cas/poll