Senin, 20 Januari, 2025

Kerusuhan Prancis Makin Meluas

polisi anti huru hara Prancis berpatroli pada malam ketiga kerusuhan. (Foto: Net)
polisi anti huru hara Prancis berpatroli pada malam ketiga kerusuhan. (Foto: Net)

MENITINI.COM- Presiden Emmanuel Macron pada Jumat (30/6/2023) menyatakan media sosial menjadi salah satu pemicu meluasnya kerusuhan di seluruh Prancis.

Presiden Macron mendesak para orang tua menjaga anak-anak di rumah dan mengusulkan pembatasan media sosial terutama TikTok dan Snapchat untuk memadamkan kerusuhan yang dipicu oleh peristiwa penembakan yang dilakukan polisi Prancis terhadap seorang pengemudi berusia 17 tahun.

“Pemerintah akan bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk menetapkan prosedur penghapusan konten yang paling sensitif. Saya mengharapkan semangat tanggung jawab dari platform ini,” kata Macron, seperti dikutip dari Associated Press.

Macron juga mengatakan pihak berwenang Prancis akan meminta identitas orang-orang yang menggunakan jejaring sosial untuk menyerukan kekacauan atau memperburuk kekerasan.

BACA JUGA:  Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Korsel Berkabung 7 Hari

Sepertiga dari orang-orang yang ditangkap pada Kamis malam adalah anak-anak remaja berusia muda, menyinggung tanggung jawab orang tua untuk menjaga anak-anaknya, kata Presiden Macron.

Kerusuhan menyebar di seluruh Prancis sejak seorang petugas polisi menembak dan membunuh Nahel pada Selasa di Nanterre, pinggiran barat laut Paris. Lalu para perusuh mendirikan barikade, menyalakan api, dan menembakkan kembang api ke arah polisi. Polisi mengatakan sedikitnya 200 petugas polisi terluka.

Sebanyak 40.000 petugas dikerahkan untuk memulihkan ketertiban dan melakukan penangkapan atas perilaku yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan. (M-003)

  • Editor: Daton