“Peluncuran Sustainability Report pertama ini menegaskan komitmen kami terhadap akuntabilitas dan dampak berkelanjutan. Kami berharap laporan ini menjadi peta jalan ke depan dalam membangun ekosistem keuangan digital yang tepercaya dan ramah bagi semua,” ujarnya.
Selain aspek lingkungan, laporan tersebut juga menyoroti peran pembayaran digital dalam memperluas akses ekonomi, khususnya di wilayah non-perkotaan. DANA mencatat 86 persen penggunanya berasal dari kota tier 2 hingga tier 4, serta 43 persen berasal dari kelompok unbanked yang sebelumnya belum terjangkau layanan keuangan formal. Perluasan akses ini dinilai berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dukungan terhadap kelompok rentan turut dilakukan melalui program sosial SisBerdaya dan DisBerdaya, yang hingga kini telah mendampingi dan memberikan pendanaan kepada sekitar 9.000 UMKM perempuan dan penyandang disabilitas. Upaya ini dipandang sebagai bagian dari dimensi sosial keberlanjutan yang sejalan dengan agenda lingkungan dan ekonomi hijau.
Di sisi operasional, DANA juga mengklaim telah menerapkan berbagai langkah untuk menekan dampak lingkungan internal. Perusahaan bekerja sama dengan Waste4Change dalam program daur ulang dan komposting, serta menjalankan aktivitas perkantoran di gedung bersertifikasi Green Mark GoldPlus dari Building and Construction Authority (BCA) Singapura.









