Ini Arahan Presiden Jokowi terkait dengan Dampak El Nino

JAKARTA,MENITINI.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada jajarannya untuk mengantisipasi dampak fenomena perubahan iklim dan cuaca ekstrem El Nino. Presiden menyampaikannya dalam rapat terbatas (ratas) dengan para menterinya yang digelar pada Senin (10/7/2023).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan perintah itu disampaikan utamanya untuk Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Utama (Dirut) Bulog Budi Waseso. Arief mengatakan, untuk Mentan, Presiden Jokowi meminta agar produksi pangan digenjot.

“Jadi yang jelas Pak Mentan diminta untuk menggenjot produksi, jadi mumpung masih ada hujan, kemudian boleh tanam, sehingga 110 hari kemudian kita masih punya beras,” kata Arief usai Ratas terkait Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023) seperti dikutip dari Detikcom.

BACA JUGA:  Presiden Tinjau Pelayanan Kesehatan di RSUD Salatiga

Kepada Dirut Bulog, kata Arief, Presiden Jokowi meminta penyerapan produksi petani. Ia juga menuturkan serapan produksi petani itu juga akan manfaatkan untuk bantuan pangan kepada masyarakat.

“Pak Budi Waseso sebagai Dirut Bulog ditugaskan untuk menyerap produksi petani. Kemudian backup-nya yang 2 juta ton sudah diputuskan untuk direct import itu baru terealisasi 500 ribu ton, yang 700 ribu ton kemarin itu diambil dari panen dalam negeri,” ucapnya.

“Kemudian dalam perjalanannya dari Januari sampai dengan Juli sudah mengeluarkan berasnya 600 ribu ton untuk bantuan pangan kepada 21,353 juta KPM, datanya dari Kemensos, kali 3 bulan, jadi sudah 600 ribu ton lebih. Kemudian yang 600 ribu ton lagi untuk SPHP, stabilisasi pasokan dan harga pangan,” imbuh Arief.

BACA JUGA:  Mudik 2024, Kemenhub Bakal Tambah 2.000 Penerbangan

Sementara, Bapanas sendiri diminta untuk menyiapkan cadangan pangan dalam rangka mengantisipasi El Nino. Arief mengungkapkan saat ini lembaganya juga tengah menyiapkan hal tersebut.

“El Nino itu Agustus, September, jadi sekarang kita siapkan saja semuanya, cadangan pangan ini yang paling penting. Jadi gini, BUMN harus punya cadangan pangan, itu aja, kalau BUMN belum punya cadangan pangan, nanti kita nggak bisa intervensi,” pungkas dia.

Dalam ratas ini, hadir juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendag Zulkifli Hasan, hingga Mentan Syahrul Yasin Limpo. Ada sejumlah hal yang dibahas dalam ratas ini, di antaranya terkait El Nino, peningkatan produksi khususnya produksi pertanian dan pangan, dan hilirisasi pangan. Selain itu, juga dibahas soal catatan inflasi yang dinilai stabil. (M-003)

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Tinjau Arus Mudik di Stasiun Pasar Senen

Editor: Daton

Berita lainnya: