JAKARTA,MENITINI.COM-Hujan lebat yang melanda Korea Selatan dalam sepekan terakhir telah merusak hampir 30.000 hektare lahan pertanian. Laporan kantor berita Yonhap, Selasa (22/7), menyebutkan bahwa curah hujan ekstrem ini berdampak besar pada sektor pertanian dan peternakan di sejumlah wilayah.
Menurut data Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan Korea Selatan, luas lahan pertanian yang terdampak setara dengan sekitar 40 ribu lapangan sepak bola. Provinsi Chungcheongnam-do menjadi wilayah paling parah, dengan 16.710 hektare lahan terendam banjir.
Tak hanya pertanian, sektor peternakan juga mengalami kerugian besar. Sekitar 1,8 juta hewan ternak, termasuk ayam, bebek, dan babi, dilaporkan mati akibat banjir.
Kementerian memperingatkan potensi terjadinya kelangkaan pasokan dan kenaikan harga sejumlah komoditas pertanian. Pemerintah pun tengah menyiapkan langkah-langkah untuk menstabilkan pasar dan menjamin ketersediaan produk utama.
Sejak hujan deras mulai mengguyur pada 16 Juli, Yonhap mencatat sebanyak 19 orang meninggal dunia, sembilan orang dilaporkan hilang, dan lebih dari 14 ribu warga telah dievakuasi. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, properti publik dan pribadi, serta pemadaman listrik di sejumlah wilayah.
Meski kondisi hujan mulai mereda, pemerintah setempat masih siaga mengantisipasi dampak lanjutan dari cuaca ekstrem tersebut.*
- Editor: Daton