Ia menegaskan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat sudah memperhitungkan setiap kebijakan yang diambil. Juga dampaknya bagi jangka panjang maupun jangka pendek. Dan sudah terbukti bahwa sudah hampir sebulan penghapusan fasilitas bebas visa kunjungan tidak berdampak sama sekali. Di sisi lain, Bali dan pemerintah pusat juga sudah mempertimbangkan quality tourism dimana turis yang ke Bali harus berkualitas terutama dari sisi lama tinggal dan yang yang dibelanjakan di Bali.
Menurutnya, dalam periode Januari-Juni 2023 saja atau dalam semester pertama tahun 2023, jumlah kunjungan ke Bali sudah mencapai 2,20 juta orang turis asing. “Ini masih kondisi low season. Kita optimis untuk semester kedua tahun 2023 nanti jumlahnya akan lebih banyak, sebab Bali akan memasuki masa high season,” ujarnya.
Tahun 2023, Bali menargetkan kunjungan wisatawan ke Bali sebanyak 4,5 juta orang. Cok Pemayun optimis, Bali akan melewati target tersebut hingga 5,5 juta orang. Target ini tidaklah muluk-muluk karena saat ini jumlah kunjungan perhari terus meningkat pesat. Sebab sekalipun pemerintah sudah hapus fasilitas bebas visa kunjungan, namun wisatawan bisa mengakses E-Visa dengan biaya yang sangat murah meriah yakni hanya 35 dolar Amerika. (M-006)
- Editor: Daton
Berita Lainnya:
- Kemenpar Siapkan 65 Paket Wisata untuk Dongkrak Kunjungan Libur Nataru 2025
- Indonesia Raih Penghargaan The New Destination Champion Award 2026 dari La Liste di Paris
- Kemenpar Dampingi Traveler Prancis dalam Tur Premium “Around the World”
- Wajah Pantai Kuta Bopeng Setelah Diterjang Abrasi
- Ribuan Peserta Meriahkan Fun Run Nusa Penida Festival 2025









