Ditengah Pandemi Covid-19, Pelaku Pariwisata Bali Mulai Promosi Mandiri ke Ukraina

DENPASAR, MENITINI.COM – Upaya memulihkan kondisi pariwisata mulai dilakukan, stakeholder pariwisata. Nyoman Astama,  salah satu praktisi pariwisata bersama rombongan melakukan promosi mandiri ke negara Ukraina.

Adapun kota yang menjadi target promosi kesiapan pariwisata Bali dan penjajagan kerjasama adalah kota Odesa, Lviv dan Kyiv.

Promosi dilakukan guna menyongsong reaktivasi wisatawan mancanegara, dimana itu dilaksanakan selama 12 hari secara door-to-door dengan mempresentasikan kepada partner agent di masing-masing kota tersebut. “Rombongan sesungguhnya sudah memulai perjalanan pada tanggal 23 Agustus 2020 lalu. Dari Bali rombongan berangkat menuju Jakarta, kemudian terbang ke Dubai dan lanjut ke Ukraina,”kata Astama seperti dikutip Surat Kabar POS BALI, Rabu (2/9/2020)

Ia menjelaskan ada tiga alasan dipilihnya negara Ukraina sebagai  promosi perdana. Pertama, karena Ukraina sudah membuka diri untuk pengunjung sejak 15 Juni 2020 lalu. Kedua, karena Ukraina menempatkan Indonesia sebagai negara green zone. Ketiga, karena Ukraina mengizinkan warganya bepergian ke Indonesia.

BACA JUGA:  Tiga Besar Pasar Wisatawan untuk Bali, Australia Nomor Satu, Menyusul China dan India

Menurutnya,  negara Ukraina merupakan negara yang sangat menjanjikan bagi pariwisata Bali, sebab negara terluas di Eropa dan menempati urutan ke-46 negara terluas di dunia. Menurut data tahun 2019, jumlah penduduk Ukraina berada pada angka sekitar 44,9 juta jiwa.

Itu menjadikan Ukraina sebagai negara ke-32 berpenduduk terpadat di dunia. “Mengacu data dari Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, terdapat 36 ribu warga Ukraina yang datang ke Bali di tahun 2019 lalu. Kebanyakan dari mereka diketahui datang untuk tujuan wisata. Jadi ini sangat potensial bagi Bali,” ujarnya.

Ukraina saat ini juga masih berupaya dalam penanganan Covid-19. Dari tanggal 22 Mei hingga 31 Agustus 2020, Ukraina telah memasuki tahap karantina adaptif. Dimana sebagian besar retriksi sudah dicabut, kecuali pada area dengan kasus infeksi yang tinggi. Selain itu ada 10 kebijakan yang dilakukan Ukraina dalam memulihkan kondisi perekonomian mereka.  

BACA JUGA:  Lindungi Ekosistem Penyu, Dilarang Menyalakan Kembang Api di Pantai Legian

Lebih lanjut, Ukraina juga telah membuat kriteria Zona untuk negara-negara luar berdasarkan sebaran Covid-19 per 100 ribu populasi. Zona Merah yakni negara-negara dengan kasus aktif Covid-19 lebih dari 40 per 100 ribu populasi. Kaitan dengan itu, maka orang yang datang dari negara Zona Merah diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri atau observasi 14 hari.

Berikutnya, Zona Hijau yakni negara-negara dengan dengan kasus aktif Covid-19 kurang dari 40 per 100 ribu populasi. Orang yang datang dari negara Zona Hijau tidak perlu melakukan isolasi mandiri atau observasi. Namun warga negara Zona Merah tidak perlu melakukan isolasi mandiri atau observasi, apabila mereka datang dari negara Zona Hijau. Dengan syarat mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka sudah sempat tinggal di wilayah Zona Hijau dalam waktu 14 hari terakhir. “Semua warga asing yang tiba di Ukraina harus memiliki polis asuransi. Tanpa itu, maka dilarang, karena isolasi mandiri atau observasi menjadi tanggungan perusahaan asuransi atau atas biaya sendiri,” ucapnya.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *