Bupati Giri Prasta Komitmen Selesaikan Masalah Sampah di Sumber, Danone Aqua Support Samtaku Jimbaran


JIMBARAN, MENITINI – Untuk menunjukkan komitmen dan keberpihakan terhadap pengelolaan lingkungan dan pariwisata secara berkelanjutan, Pemkab Badung bekerja sama dengan PT Rejeki Mantap Jaya (Remaja) untuk pengelolaan sampah di Badung.

Untuk  tahap awal Pemkab Badung mengirim sampah sebanyak 70 ton untuk diproses di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu  Sampah Tanggung Jawabku (TPST Samtaku) Jimbaran.  

Pembangunan TPST Samtaku Jimbaran sejak awal sejak sampai saat ini disupport oleh PT Danone Grup – Aqua. Pengelolaan sampah di Samtaku mandiri dan bertanggung jawab. Semua sampah yang masuk diproses sampai tuntas. Konsepnya zero to landfiel (tak lagi terbuang ke TPA). Hari ini, Jumat (10/9) pengolahan TPST Jimbaran akan ditinjau Menteri Kordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan pada pukul 13.00 Wita.

Guna memastikan TPST tersebut berjalan sebagaimana mestinya, pada Kamis (9/9) kemarin, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta secara langsung meninjau kegiatan operasional pengolahan sampah tersebut. Turut hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPRD Badung Wayan Loka Astika dan Wayan Sugita Putra serta Kadis DLHK Wayan Puja.

“Ini merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu, sehingga disini ada pemilahan sampah organik non organik maupun yang lainnya. Contoh misalkan sampah plastik pun sudah dipilah ada plastik berwarna ada plastik putih bersih, begitu juga ada pemilahan botol plastik maupun botol kaleng. Bahkan untuk sampah residu dan organiknya sudah bisa diolah disini, ini merupakan sebuah role model. Prinsip kami di Kabupaten Badung adalah, kami tidak akan pernah berpikir untuk membuang sampah karena itu sama artinya kita memindahkan masalah kita kepada orang lain,” ujar Giri Prasta.

BACA JUGA:  Bupati Badung Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 kepada BPK RI, BPK Harapkan Opini WTP Berkualitas

Giri Prasta menambahkan, adanya sistem pengolahan sampah secara terpadu ini diyakini akan mampu menuntaskan dan menyelesaikan permasalahan sampah langsung di sumbernya. Dengan adanya pengolahan sampah organik di TPST Samtaku ini, dia memastikan pemerintah yang akan membeli olahan sampah organik tersebut untuk didistribusikan kepada sektor pertanian dan perkebunan, sehingga Badung ini bisa dicanangkan jadi Badung go organik.

“Karena prinsipnya hidup ini pilihan dan pilihan itu kita yang tentukan, dengan Badung go organik ini maka akan jadi sebuah perimbangan antara Badung selatan dan Badung utara. Karena sektor pariwisata akan didukung sepenuhnya oleh sektor pertanian,” terangnya.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengungkapkan, pengolahan sampah di TPST Samtaku sama sekali tidak menimbulkan bau, sehingga ini layak dijadikan sebagai tempat edukasi bagi para siswa maupun masyarakat umum.  “Kami meyakini kalau ini bisa berjalan secara berkelanjutan , daerah lain yang ada di Bali di Indonesia maupun negara lain akan melakukan studi komparasi kesini. Karena kami berprinsip bekerja keras, bekerja ikhlas bekerja cerdas dan bekerja tuntas. kami selalu melakukan kegiatan pelayanan kepada masyarakat harus cepat pasti dan murah dengan hati berhati hati dan sepenuh hati,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Giri Prasta Nyoblos di TPS 001 Pelaga

Sementara itu, untuk menumbuhkan geliat sektor pertanian yang ada di wilayah Abiansemal hingga Petang, Bupati Giri Prasta akan mewujudkan konsep bela beli wujudkan petani bangga jadi petani. “Contoh kebutuhan pangan sehari hari hotel kedepannya akan kita supplay dari hasil petani kita yang ada di Badung, karena kami meyakini recovery pariwisata akan cepat tumbuh dengan satu catatan penurunan level dan astungkara bulan September ini kita sudah mengalami penurunan bor (bed occupancy ratio) dimana tingkat keterisiannya hanya 30 orang dan keterisian isoter kita 30 persen,” jelasnya.

Disisi lain pengelola TPST Samtaku Jimbaran Nyoman Sutarma menyampaikan, saat ini pihaknya mampu mengolah sampah dengan kapasitas 120 ton perhari yang berasal dari 6 desa yang ada di Kecamatan Kuta Selatan yaitu Jimbaran, Kedonganan, Kelan, Bualu, Tanjung Benoa, dan Kutuh. gay/adv

DANONE AQUA DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

Komitmen Bupati Giri Prasta terhadap pengelolaan sampah di Badung disupport penuh oleh PT Rezeki Mantap Jaya (Remaja) dan PT Danone Grup dengan  membangun  TPST Samtaku di Jimbaran Kuta Selatan.

Pemerintah Kabupaten Badung melalui Bupati Giri Prasta mengapresiasi kehadiran Samtaku Jimbaran yang digagas oleh PT Remaja dan disupport oleh Danone-Aqua. Danone yang terkenal dengan minuman Aqua sejak awal punya komitmen untuk Aqua sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973.

BACA JUGA:  Hibah dan BKK Rp979 Miliar Lebih Bagi Masyarakat dan Pemerintah Desa, Begini Kata Bupati Badung

Sebagai merek yang lahir di Indonesia, selama lebih dari 45 tahun Danone-Aqua AQUA selalu berkomitmen membantu mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup.  Danone-Aqua juga mengembangkan program mengurangi jejak karbon dengan mendorong penggunaan energi terbarukan.

Hal ini juga sejalan dengan visi global Danone untuk dapat mengurangi 50% jejak karbon hingga tahun 2030, dan zero net carbon pada tahun 2050. Pada periode 2017-2018, Danone AQUA telah berhasil mengurangi jejak karbon sebesar 2.399 ton CO2 dan melakukan efisiensi energi sebesar 22.920 GJ.

Saat ini, Danone-Aqua dapat mengumpulkan 12.000 ton plastik setiap tahun melalui 6 Recycling Business Unit di Bali, Lombok, Bandung dan Tangerang Selatan. Tahun 2020, Danone-Aqua meluncurkan gerakan #BijakBerplastik yang memperkuat komitmen untuk Indonesia yang lebih bersih dan mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah di lautan.  

Melalui gerakan ini, Danone- Aqua berfokus kepada tiga aspek inti yaitu: pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah , pendidikan daur ulang untuk konsumen, inovasi kemasan produk. Tiga aspek inti ini bertujuan untuk membantu mencapai ambisi Danone-AQUA pada tahun 2025 untuk mengumpulkan lebih banyak plastik daripada yang di gunakan, untuk menggunakan 100% kemasan yang dapat didaur ulang, dapat digunakan kembali ataupun dapat terurai, serta untuk meningkatkan proporsi konten daur ulang dalam kemasan menjadi 50%. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *