Ia mengatakan, jika Munas yang seyogyanya sudah digelar dua tahun lalu akhirnya ditunda karena pandemi Covid19. “Kami mengundang dan meminta dukungan dan restu Bapa Uskup Yang Mulia Mgr. Silvester San agar berkenan hadir dalam pembukaan Munas. Kami juga meminta jika ada beberapa agenda dan isu yang bisa dibicarakan atau yang bisa dibantu untuk diselesaikan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pembukaan Munas ISKA direncanakaan tanggal 26 Mei 2022. Munas tersebut akan dihadiri oleh seluruh anggota ISKA dari seluruh Indonesia. Bali akan menjadi tuan rumah Munas. Munas tersebut rencananya akan dibuka Presiden Jokowi namun belum diketahui apakah dibuka secara daring atau offline.
Uskup Denpasar menyatakan mendukung penuh Munas ISKA di Bali. “Tanggal 26 Mei 2022 itu bertepatan dengan Hari Raya Kenaikan Isa Al-Masih. Mungkin setelah perayaan misa saya akan hadir di lokasi Munas untuk mengikuti acara pembukaan saja. Saya tidak bisa ikut secara full nanti. Mungkin saya bisa ikut acara pembukaan saja,” ujarnya.
Uskup Denpasar juga menyampaikan kepada ISKA soal kasus tanah Keuskupan Denpasar yang berlokasi di Labuanbajo, Manggarai Barat, NTT. Tanah tersebut milik Keuskupan Denpasar yang dibeli Uskup Denpasar saat itu Mgr. Vitalis Djebarus.
Tanah tersebut sudah ada sertifikat pasca proses jual beli. Namun hampir 20 tahun kemudian, muncul sertifikat baru di atas obyek yang sama. Pemilik sertifikat yang baru itu milik Hendrikus Chandra alias Baba Siheng.