Bali CMPP Gagal Kelola Sampah, Deputi Kemenko Marves Sarankan Kontraknya Diputus

DENPASAR, MENITINI.COM– Menindaklanjuti arahan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan terkait optimalisasi penanganan sampah di Bali khususnya TPS3R/TPST, Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya menggelar rapat kordinasi, Sabtu (13/1/2024)  

Rapat koordinasi di ruang pertemuan TPST Kesiman Kertalangu membahas strategi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, dalam optimalisasi TPS3R/TPST.

Dalam kesempatan tersebut, rapat dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dr. Nani Hendiarti, Prof. Mari Elka Pangestu, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa serta undangan terkait lainnya. Sementara General Manager Bali PT Bali Citra Metro Plasma Power tidak hadir.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dr. Nani Hendiarti, meminta Pemda Kota Denpasar secepatnya duduk bersama memastikan kesanggupan PT Bali CMPP.  

Karena selama ini Bali CMPP tak mampu memenuhi target kapasitas pengolahan sampah 1.020 ton per hari. Ketiga TPST di Kota Denpasar, Kesiman Kertalangu, TPST Tahura Suwung dan TPST Padangsambian yang dikelola Bali CMPP hanya mampu memenuhi kapasitas 80 ton per hari.
Nani Hendiarti menyarankan, bila tidak bisa sama sekali memenuhi target itu, maka dapat diputus kontraknya. “Jika mereka tidak sanggup dengan pengelolaan di tiga TPST, maka bisa difokuskan untuk satu TPST saja. Atau jika tidak bisa sama sekali diambil tindakan tegas seperti diputus kontrak. Selanjutnya akan ada beberapa cara lagi jika sudah disepakati bersama hasil dari pertemuan dengan CMPP,” kata Nani dikutip barometerbali.com

BACA JUGA:  24th ASEAN Energy Business Forum Set to Support Lao PDR's ASEAN Chairmanship

Sementara, Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, hambatan kurang optimalnya TPS3R/ TPST dalam menangani sampah dari Badung dan Denpasar harus segera diselesaikan.  

Mengingat permasalahan sampah sudah menjadi perhatian serius Bapak Presiden sejak sebelum G20, dan sampai saat ini pengelolaannya belum optimal. Untuk itu, Mahendra berharap rapat kali ini bisa memberikan solusi terkait hambatan yang ditemui, termasuk evaluasi dari kinerja Bali CMPP selaku pengelola yang sebelumnya sudah diberikan deadline (tenggat waktu) hingga akhir tahun 2023.

Mahendra kembali menegaskan, jika ketiga TPST di Denpasar (TPST Kesiman Kertalangu, TPST Padangsambian, TPST Tahura Suwung) dapat beroperasi secara penuh dengan total kapasitas 1.020 ton maka permasalahan sampah di Kota Denpasar harusnya teratasi dan tidak lagi ada pengiriman sampah ke TPA Suwung.

BACA JUGA:  Lima Jam Evakuasi 30 Ton Sampah di Pantai Dreamland

Namun faktanya TPST Kesiman yang ditargetkan bisa mengolah 450 ton sampah per hari saat ini hanya di kisaran 80 ton. “Jangan diberi janji terus, kasihan ini Pemkot Denpasar pontang-panting dan terus terang Pemprov Bali juga merasa tidak nyaman dengan kondisi ini,” kata Pj Gubernur kepada staf Bali CMPP.

Terbakarnya TPA Suwung dan sejumlah TPA lain di Bali menurut Mahendra harus jadi pembelajaran bagaimana mengelola sampah dan tidak bergantung pada TPA sebagai lokasi penampungan terakhir.

“Jadi bagaimana kita bangun ekosistem pengelolaan sampah yang baik di Denpasar. Orang datang ke Bali kan ingin lihat yang indah, yang bersih bukan malah sampah yang menumpuk,”tegasnya mengingatkan.

BACA JUGA:  Sampah Kiriman Sumbat  Loloan Pantai Dreamland

Di samping itu, Wakil Bupati Badung juga mengatakan, Badung saat ini masih memiliki permasalahan sampah di mana timbulan sampah di Badung sebanyak 534,8 ton per hari, pengelolaannya sudah disalurkan ke TPS3R yang ada di 33 desa/kelurahan di Badung.

“Namun masih ada beberapa ton yang masih menjadi PR. Untuk itu, ia berharap 3 TPST ini bisa dikelola dengan maksimal dan bisa memberikan angin segar bagi Badung dan Denpasar,” tandas Suiasa. (M-003)

  • Editor: Daton