Arsa Linggih, Buka Pintu Loby Politisi Nasional

DENPASAR,MENITINI.COM-Debut Agung Bagus Arshadana Linggih di kancah perpolitikan nasional tak pernah surut. Pasca bertarung dalam kontestasi Pemilu Legislatif yang baru saja berlalu, wirausahawan muda ini terus menerobos hingga ke kancah politik nasional.


Loby-loby politik terus dilakukannya tanpa memandang siapapun politisi yang dipandang mampu menjadi tempat membangun komunikasi sekaligus belajar banyak tentang seluk beluk perpolitikan tanah air. Maklum, pebisnis muda yang biasa disapa Arsa ini terbilang masih belum lama bergelut di dunia politik. Maka menimba pengalaman dari para politisi senior ataupun politisi yang sudah terlebih dahulu berkiprah dalam dunia politik adalah sebuah keharusan sekaligus tantangan bagi alumni Universitas Udayana Denpasar ini.

BACA JUGA:  Pemasangan Baliho Politik di Area Publik Dinilai Mengganggu dan Tak Efektif


Terbaru, Arsa mendapat kesempatan berdiskusi banyak hal tentang dinamika politik nasional bersama Wali Kota Medan, Boby Nasution yang tak lain adalah menantu Presiden Joko Widodo.
“Ya kebetulan ada pertemuan silaturahmi dan pemberian penghargaan dari ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto kepada para kader partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar. Ya kami berdua saling bertukar pengalaman dan liku-liku perpolitikan lokal hingga nasional. Saya banyak belajar dari beliau yang sudah lebih dahulu berkiprah sebagai kepala daerah,’ ujar Arsa di Denpasar Sabtu 13 April 2024.
Pertemuan yang berlangsung di kantor DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu tersebut selain silaturahmi antar sesama kader partai berlambang pohon beringin, juga digelar pertemuan antara seluruh kader Golkar yang bakal maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.

BACA JUGA:  Ini Alasan Suryo Paloh, NasDem Gabung Koalisi Prabowo


Boby Nasution kata Arsa adalah salah satu representasi politisi muda yang memiliki jangkauan loby ke tingkat nasional dan sudah punya pengalaman berkiprah sebagai kepala daerah.


“Ya sebagai sesama politisi muda, tidak ada salahnya kita berbagi. Sambil belajar juga. Beliau punya jaringan yang luas. Saya percaya, modal utama seorang politisi adalah network yang luas. Netokrasi sangat penting bagi seorang politisi,” tutupnya. *

  • Editor: Daton