Antisipasi Gangguan Nataru, PHRI Denpasar Sinergi dengan Polri -TNI

DENPASAR, MENITINI.COM – Tiga minggu lagi ribuan wisatawan mancanegara dan domestik dipastikan meramaikan malam Tahun Baru 2019 di sejumlah obyek wisata di Bali, termasuk di Kota Denpasar.

Kondisi ini tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan pelaku atau kelompok tertentu membuat rasa tak aman bagi wisman dan wisdom yang berlibur di Denpasar. “Kami di Denpasar sudah jauh-jauh hari melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terutama dengan aparat keamanan seperti Polri dan TNI untuk menyambut malam tahun baru,” kata Ketua PHRI Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra saat ditemui di Denpasar, Kamis (12/12).

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur ini mengatakan, selain sinergi dengan polisi dan TNI, untuk pengamanan Denpasar khususnya di wilayah Sanur, pihaknya juga melibatkan Banswakarsa Sanur.”Ini melibatkan seluruh elemen pengamanan.  Contohnya kami punya Badan Kemanan Desa (Bankamdes), lalu ada Kamling-kamling yang ada, juga Ormas Sanur Bersatu,” jelasnya.

Ida Bagus Gede Sidharta Putra, Ketua PHRI Denpasar

“Kami di Yayasan Pembangunan Sanur pada dua minggu sebelum akhir tahun bertemu rapat membahas di mana pos polisi, di mana kamlingnya yang juga melibatkan Kelian. Sehingga mereka mempersiapkan masyarakatnya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” kata pria yang akrab disapa Gus De ini.

Tidak hanya itu, guna menjaga situasi kondusif, pada saat malam pergantian tahun juga dikeluarkan larangan untuk menyalakan kembang api, kecuali di titik-titik yang sudah ditentukan. “Kita kumpulkan kembang api di titik-titik misalnya titik Matahari Terbit, Mertasari. Jadi ruang-ruang publik itu. Hotel memang jarang sekali mereka melakukan hal-hal seperti itu,” paparnya.

Gusde bersyukur selama beberapa tahun belakangan pelaksanaan pergantian tahun di wilayah Sanur berlangsung aman tanpa gangguan. “Kita bersama kepolsian dan TNI, serta dari unsur masyarakat semua dilibatkan. Jadi dari sisi keamanan kita yakin sekali wilayah Sanur saat malam tahun baru aman,” terangnya

Gusde mengingatkan keamanan di tiap-tiap obyek wisata  akan berdampak pada stabilitas keamanan Bali sebagai destinasi wisata. “Pelaku pariwisata ekonomi dan bisnis tidak perlu khawatir dan tetap menjalankan aktivitasnya. Sektor pariwisata akan terus bergeliat apabila mendapat dukungan keamanan yang stabil,” kata GM dan pemilik Grya Santrian Resort and Spa Sanur ini.

Penguatan pengamanan di industri pariwisata perlu dilakukan dengan membangun social protection dan kolaborasi dengan pihak lain. Hal ini juga bertujuan menutup celah kerawanan yang muncul. “Pengamanan swakarsa mutlak dilakukan untuk memastikan bahwa sektor pariwisata punya daya tangkal yang kuat terhadap gangguan keamanan.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *