BADUNG, MENITINI.COMĀ – Gelombang pasang air laut yang terjadi beberapa pekan terakhir membuat pesisir Pantai Kuta kembali mengalami abrasi.
Dari pantauan Senin (13/10), titik abrasi terjadi dari depan Pos Satgas Pantai Kuta hingga ke dekat area setra asem celagi Kuta.
Kondisi tersebut membuat lokasi pedagang menjadi semakin menyempit.
Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Pantai Kuta, I Nyoman Arya Arimbawa membenarkan bahwa abrasi yang kembali terjadi dipicu oleh banjir rob pada 7 hingga 11 Oktober di malam hari. Kondisi tersebut juga membuat tanggul sementara yang dibuat warga hilang terseret ombak.
Pihaknya telah mengimbau para pedagang untuk segera merapikan kembali tanggul tersebut agar Pantai Kuta tidak terkesan kumuh.
“Fungsi tanggul tersebut untuk menghalau gelombang tinggi agar tidak langsung menghantam jogging track atau pedestrian yang berada di sepanjang pantai,” terangnya.
Hal senada disampaikan Bendesa Adat Kuta, I Komang Alit Ardana. Ia mengatakan, abrasi kali ini cukup mengkhawatirkan, sehingga perlu ada penanganan lebih serius.
āSaya usulkan agar pembangunan breakwater diperpanjang hingga ke depan Kantor Satgas Pantai Kuta. Memang ini fenomena alam, tapi harus diantisipasi,ā tegasnya.
Kepala Bidang sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Anak Agung Rama Putra membenarkan abrasi kembali terjadi di kawasan Pantai Kuta.
Pihaknya mengaku telah menyikapi kondisi tersebut dengan melakukan perapian dengan mengerahkan satu unit alat berat. Namun hal itu hanya bersifat sementara.
Ia mengaku belum berani melakukan langkah-langkah penanganan ekstrim, karena dikhawatirkan malah akan mubazir. āJadi kita memilih untuk menunggu proyeknya BWS selesai dahulu,ā ucapnya. M-003
- Editor: Daton