238 Siswa Poltrada Reaktif, Begini Penjelasan GTPP Covid-19 Kabupaten Tabanan

DENPASAR, MENITINI.COM Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tabanan, menggelar konferensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Tabanan, Kamis (3/12/2020) di ruang rapat lantai III Kantor Bupati setempat.

Konferensi pers  dipimpin I Gede Susila, Sekretaris Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan, didampingi Kadis Kesehatan Tabanan, I Nyoman Suratmika dan Direktur Poltrada Bali, Bambang Wijonarko.

Gede Susila menyampaikan, dalam  2-3 hari belakangan ini penambahan covid 19 di Tabanan ini melonjak. Salah satunya berasal Siswa Poltrada Bali, Desa Samsam, Kerambitan.

Dari 311 siswa, 238 Positif Covid-19, yakni 75 perempuan dan 163 laki-laki. Keadaan ini  menimbulkan kecemasan di masyarakat, khususnya di Desa Samsam.

BACA JUGA:  Ini Hasil Polisi Mengecek Takaran dan Kualitas BBM di SPBU Jelang Mudik Lebaran

“Oleh karena itu saat ini Saya memberikan penjelasan kepada temen-temen dan sekaligus,  minta bantuan  teman-teman wartawan meluruskan dan memberikan informasi yang benar,” pinta Susila kepada awak media yang hadir, media cetak maupun media online.

Direktur Poltrada Bali, Bambang Wijonarko, menyampaikan kronologis siswa di Poltrada. “Sebenarnya saat ini belum ada pelajaran di Kampus. Kami baru pertama kali ini menerima siswa dari seluruh wilayah RI. Kemudian kami memanggil mereka untuk pengenalan kampus dan setelah itu kami akan kembalikan lagi ke rumah masing-masing,” jelasnya.

Ia menjelaskan,sebelum pulang ke rumah masing-masing, semua siswa harus dalam keadaan sehat. Maka dari itu pihaknya melakukan rapid test seluruh siswa. “Ternyata dari tes tersebut ada beberapa yang positif,” kata Wijanarko

BACA JUGA:  Nyalip dari Kiri, Pemotor Ini Tewas Terlindas Truk

Gede Susilah menambahkan, penerapan 3T ini tujuannya pemerintah ingin mempercepat pemutusan penyebaaran Covid-19. Oleh karena itulah, 3T dilakukan secara massif. . “Dulu kita cuma melakukan 3T kepada orang yang bergejala, namun sekarang  dilakukan pada yang bergejala maupun tidak. Untuk itu, kita sudah melihat data di Tabanan  yang banyak, sekarang tingal di tempat isolasi integrasi, dan banyak warga kita yang tanpa gejala. Dari jumlah kasus di Tabanan itu banyak yang tanpa gejala,” kata Susila.

Gede Susila mengatakan, perkembangan  Covid-19 di Tabanan perlu dijelaskan untuk menghindari kesimpang siuran informasi di masyarakat.

Begitupun dengan 3T yakni, Testing (Pemeriksaan) Tracing (Pelacakan) dan Treatmen (pengobatan) akan dilakukan secara massif.

BACA JUGA:  Selama Nyepi 16 Pesawat Parkir di Bandara Ngurah Rai 

“Ini sudah menjadi amanat, pelaksanaan 3 T secara massif ini adalah pusat maupun Provinsi. Dari 10 Provinsi yang jadi prioritas untuk dilaksanakan, salah satunya adalah Bali. Dan Kabupatennya adalah salah satunya Tabanan,” ujar Susila.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *