Minggu, 15 Desember, 2024

Uji Pesawat Terbang Apung di Pantai Mertasari, Denpasar

Uji coba pesawat terbang apung di Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, pada Kamis (20/6/2024). (Foto: Baketrans Kemenhub)

DENPASAR,MENITINI.COM-Bali menjadi pilot project penjajagan potensi alat pesawat terbang apung (seaplane) sebagai alat transportasi alternatif di Indonesia, dengan uji coba di Pantai Mertasari, Sanur Denpasar.

Versi uji coba ini merupakan langkah awal untuk menciptakan pusat akuatik pertama di Bali, yang menghubungkannya dengan beberapa destinasi lain yang memungkinkan. Pesawat terbang apung menawarkan solusi konektivitas unik yang memungkinkan pendaratan dan lepas landas di air atau darat.

Pembangunan Jalan Kayu Ulin di Area Pura Segara Bangli Diyakini Tak Molor

Lima Tempat Wisata yang Pernah untuk Shooting Film Honor

Ansipasi Antrian Wisman di Bandara Saat High Season, Ini Yang Dilakukan di Konter Imigrasi

Indonesian GP 2024: Hadirkan Kemeriahan Festival Musik 3 Hari yang Inklusif

Hal ini membuka kemungkinan baru untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil, pulau-pulau kecil, dan destinasi wisata bahari yang sulit dijangkau dengan transportasi tradisional baik darat maupun laut.

"Pengoperasian Seaplane (pesawat terbang apung, red) di Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, dapat menjadi alternatif transportasi penyeberangan, menghubungkan antar ibukota provinsi atau kota-kota besar, dan menjadi moda penghubung bagi wisatawan dari bandara utama ke destinasi wisata bahari," jelas Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Baketrans, Robby Kurniawan dalam sebuah pernyataan.

Bali dipilih sebagai pilot project karena merupakan destinasi wisata populer di Indonesia. Diperkirakan 6,6 juta wisatawan akan mengunjungi Bali pada tahun 2024, membuka peluang besar bagi pesawat itu untuk melayani wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan pulau dengan cara yang unik dan efisien.

Pengujian di Pantai Mertasari, Sanur menunjukkan kelancaran pengoperasian pesawat tersebut, termasuk aspek navigasi dan ruang angkasa. Ke depannya, Baketrans akan terus menyempurnakan regulasi, standar operasional, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pesawat amfibi komersial.

Dinas Perhubungan Periksa Kelaikan Kendaraan Jelang Liburan Natal dan Tahun Baru

Kodam IX/Udayana Terjunkan 200 Prajurit, Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi 

“Seaplane tidak hanya menyediakan sarana transportasi baru, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata yang berbeda,” kata kapten Novyanto Widadi, Ketua Uji Coba Seaplane.

"Bagi Indonesia, negara kepulauan dengan peluang wisata bahari yang luar biasa, pesawat terbang apung merupakan alternatif yang tepat dibandingkan perahu.

Seaplane memiliki beberapa keunggulan sebagai infrastruktur pendukung, seperti efisiensi, ramah lingkungan, fleksibilitas dan kemampuan menghubungkan daerah terpencil.

Indonesia saat ini memiliki 5 pelabuhan berstatus khusus. Uji coba pesawat apung di Bali diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan pengoperasian pesawat apung komersial pertama di Indonesia. Hal ini membuka jalan bagi konektivitas yang lebih baik, peningkatan pariwisata dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Pembangunan Jalan Kayu Ulin di Area Pura Segara Bangli Diyakini Tak Molor