DENPASAR,MENITINI.COM – Aksi pelarian seorang pria berinisial CH (27), asal Cirebon, Jawa Barat, berakhir dengan timah panas di betis kanannya. Ia ditangkap Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan setelah terungkap sebagai pelaku pembobolan sejumlah toko di wilayah Bali.
Kapolsek Denpasar Selatan AKP Agus Adi Apriyoga mengatakan, dari hasil penyelidikan, CH diketahui telah beraksi sejak September hingga Oktober 2025 dengan sasaran toko-toko di kawasan Denpasar dan sekitarnya.
“Pelaku ini merupakan spesialis pembobol toko. Total ada sembilan lokasi yang menjadi targetnya,” ujar Agus, Selasa (21/10) kepada wartawan.
Enam laporan polisi tercatat di wilayah Denpasar Selatan, di antaranya Zaen Gym Store, Loading Café, JFC Store, Kanss Laundry, dan Kedai Kopi Belikopi. Selain itu, ada dua laporan di Denpasar Utara serta satu di minimarket kawasan Gianyar.
Setelah identitasnya diketahui, polisi menangkap CH di kamar kosnya di Jalan Raya Pemogan, Denpasar Selatan, pada Sabtu (18/10). Namun, saat hendak diamankan, pelaku mencoba melarikan diri.
“Petugas sudah memberikan tembakan peringatan, tetapi pelaku tetap kabur. Akhirnya dilakukan tindakan tegas terukur dan peluru mengenai betis kanannya,” jelas Kapolsek.
Dari penggeledahan di lokasi penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti hasil curian dan alat yang digunakan untuk beraksi, antara lain obeng, dua kunci inggris, jaket cokelat muda, celana panjang putih, tas ransel hitam, serta topi bertuliskan LA.
Barang hasil curian yang diamankan antara lain kamera Sony A6600 dan A7C II, Huawei Mate Pad, Apple Watch, parfum merek Hermes dan Givenchy, tas dan dompet LV, Prada, serta Michael Kors, termasuk sejumlah jam tangan dan sepatu bermerek.
Sebagian hasil curian diketahui sudah dijual, dan uangnya digunakan CH untuk membeli sepeda motor Honda CBR serta ponsel Samsung S24+, yang kini juga turut disita sebagai barang bukti.
Kepada penyidik, CH mengaku beraksi seorang diri dengan modus merusak pintu kaca atau gembok toko menggunakan obeng dan kunci inggris. Barang-barang bernilai tinggi seperti kamera dan gawai menjadi target utamanya.
“Motif pelaku murni karena alasan ekonomi. Hasil curian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Agus.*
- Editor: Daton
