Minggu, 8 Desember, 2024

Sehari Ambil Alih Posisi Dirut MRT Jakarta, Perempuan Muda Ini Serukan Pentingnya Ruang Aman dan Nyaman di Transportasi Publik

Dari kiri ke kanan: Weni Maulina, Direktur Konstrusi MRT Jakarta, Neisya dan Belinda, Finalis Girls Takeover 2023. (Foto: istimewa)


JAKARTA,MENITINI.COM- Dua perempuan muda, Neisya (21 tahun) dan Belinda (17 tahun) kembali terpilih untuk mengambil alih posisi Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina selama sehari dalam rangkaian kampanye Girls Takeover 2023.

Tahun ini, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) kembali menggelar Girls Takeover melalui kerja sama dengan PT MRT Jakarta (Perseroda). Tema yang diangkat kali ini adalah “Power Up Diversity, Equity, and Inclusion” dengan menekankan urgensi terhadap kesetaraan kepemimpinan perempuan dalam sektor STEM (Science, Technology, Engineering, dan Math) dan keamanan perempuan di transportasi umum.
Neisya dan Belinda terpilih dari lebih dari 336 peserta individu berusia 17-21 tahun yang mendaftarkan diri mereka dalam kampanye ini setelah melewati seleksi yang ketat sejak Oktober 2023.

“MRT Jakarta merupakan salah satu badan usaha milik daerah yang menjunjung tinggi kesetaraan dan kesempatan yang sama di tempat kerja. Di MRT Jakarta, saat ini 30 persen karyawannya ialah perempuan. Dari 30 persen tersebut, 25 persen di antaranya ada di bagian engineering. Di industri perkeretaapian, ini termasuk tinggi. Rata-rata sekitar 16 persen. Bahkan, dua dari lima direksi kami ialah perempuan. Direktorat yang menjadi bisnis utama MRT Jakarta yaitu operasional dan konstruksi,” jelas Tuhiyat.

“Oleh karena itu, atas nama MRT Jakarta, saya menyambut baik kolaborasi ini dan mendukung serta mendorong lebih banyak lagi perempuan muda Indonesia yang tidak berhenti mengejar dan mewujudkan mimpinya berkarier di berbagai bidang, termasuk STEM,” tuturnya.

BACA JUGA:  Mengenal Sosok Calon Bupati Klungkung I Made Kasta

Selanjutnya, Tuhiyat juga menekankan bahwa Neisya dan Belinda adalah inspirasi bagi anak-anak dan perempuan muda lain di Indonesia dalam mengejar karier di bidang STEM, termasuk di bidang transportasi publik modern MRT Jakarta. Mereka diharapkan dapat terus mengadvokasi pentingnya akses yang inklusif dan aman bagi perempuan, termasuk kepada pemangku kepentingan seperti MRT Jakarta.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti mengatakan bahwa menyadari minimnya pimpinan perempuan di bidang STEM, maka pihaknya mengangkat tema Diversity, Equity and Inclusion (DEI) di Kampanye Girls Takeover tahun ini.

“Harapannya, lebih banyak perusahaan dan pemangku kepentingan dapat membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan agar dapat memimpin di bidang STEM. Lebih jauh, kami mendorong agar aspirasi perempuan terkait penerapan DEI terutama dalam lingkup keamanan dan kenyamanan transportasi publik dapat lebih didengar,” katanya.

Di konferensi pers yang dilaksanakan hari ini (27/11), Dini juga menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme PT MRT Jakarta dalam isu kepemimpinan perempuan dan akses transportasi publik yang aman dan nyaman bagi perempuan.

Serukan isu kepemimpinan perempuan di bidang STEM dan kekerasan seksual di transportasi publik
Indonesia masih menghadapi kesenjangan gender di bidang kepemimpinan posisi strategis yang masih didominasi oleh laki-laki (32,26% perempuan di posisi manajerial pada 2022 menurut BPS).

BACA JUGA:  Mengenal Sosok Calon Bupati Klungkung I Made Kasta

Di bidang STEM, Survei Angkatan Kerja Nasional 2020 menunjukkan bahwa hanya 3 dari 10 perempuan Indonesia yang berkarier di bidang STEM. Tantangan perempuan dalam kesetaraan gender tidak hanya terbatas pada kepemimpinan di posisi strategis. Di transportasi umum, data menunjukkan bahwa 5 dari 10 perempuan pernah mengalami hal ini.

Ketika berdiskusi dengan Direktur Konstruksi MRT Jakarta, baik Neisya dan Belinda menyampaikan berbagai aspirasi serta rekomendasi konkret agar perusahaan seperti MRT Jakarta dapat mendorong kepemimpinan perempuan serta menciptakan ruang aman bagi perempuan di transportasi publik seperti perlunya akses yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.

Neisya yang take over posisi Direktur Utama MRT Jakarta mengungkapkan, perempuan menjadi salah satu yang rentan mengalami pelecehan seksual. Dirinya telah menyampaikan bahwa PT MRT Jakarta bisa mencegah lebih banyak kekerasan seksual melalui beberapa solusi seperti adanya prosedur intervensi serta alur pelaporan kasus kekerasan yang baik. Akses yang inklusif bagi penyandang disabilitas juga menjadi salah satu isu yang angkat.

Sementara Belinda yang take over posisi Direktur Konstruksi MRT Jakarta mengungkapkan, dirinya bercita-cita untuk menciptakan perubahan. Namun sebagai perempuan, ia masih belum mendapatkan kesempatan yang setara.
“Melalui kesempatan ini, saya menyampaikan bahwa perusahaan seperti PT MRT Jakarta (Perseroda) harus bisa menghasilkan inisiatif lebih banyak agar perempuan dapat berkarir di bidang STEM melalui berbagai pelatihan,” ujarnya.

BACA JUGA:  Mengenal Sosok Calon Bupati Klungkung I Made Kasta

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina turut menyampaikan apresiasi kepada Belinda dan Neisya atas gagasan yang telah disampaikan melalui program Girls Takeover ini.

“Ekosistem yang ada di MRT Jakarta kami bangun dan operasikan dengan sangat mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat, termasuk Perempuan,” katanya.

“Melalui ajang ini, tambah Weni, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa MRT Jakarta sangat mendukung setiap upaya untuk menghilangkan kekerasan terhadap perempuan dan menghadirkan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan, terutama di lingkungan transportasi publik,” katanya..

Rangkaian kampanye Girls Takeover 2023 telah dimulai dengan Youth Leadership Class, dimana anak dan kaum muda perempuan 17 – 24 tahun diberikan motivasi melalui cerita dari para pemimpin perempuan sekaligus diperkaya dengan pemahaman konsep dan keterampilan kepemimpinan lainnya, termasuk komunikasi dari pemimpin di Plan Indonesia dan MRT Jakarta.

Sebagai keberlanjutan dari Girls Takeover tahun ini, 20 peserta Youth Leadership Class akan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan social campaign project bersama komunitas mereka untuk berkampanye terkait isu kepemimpinan perempuan di bidang STEM serta keamanan perempuan di transportasi umum.

  • Editor: Daton