PPP Sebut Pencapresan Ganjar Pranowo Bersatunya Ideologi Nasionalisme dan Islam

JAKARTA,MENITINI.COM-Ketua Mahkamah Partai DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ade Irfan Pulungan menyatakan bahwa pencapresan Ganjar Pranowo oleh PPP adalah bersatunya idelogi nasionalisme dan Islam.

“Sejak zaman awal kemerdekaan, orde baru hingga masa reformasi, kerja sama antara partai nasionalis dan Islam selalu terjadi. Saat ini kerja sama itu dipelihara dengan baik oleh PDIP dan PPP,” ujar Ade Irfan seperti dikutip dari Berita Antara, Selasa (2/5/2023).

Kerja sama PDIP dan PPP tidak hanya terjadi di pemilihan presiden, namun dipraktikan di semua lini demokrasi. Banyak Pilkada yang mencerminkan kerja sama PDIP – PPP.

“Salah satu yang paling fenomenal adalah koalisi PDIP – PPP di Pilkada Jawa Tengah tahun 2018 yang menduetkan Ganjar Pranowo – Gus Taj Yasin Maimoen,” jelasnya.

BACA JUGA:  Proyek Strategis Nasional 'Bali Maritime Tourism Hub' Harus Terintegrasi

Jika dirunut ke belakang, ada koalisi “Mega – Bintang” yang pada akhir Orde Baru (Pemilu 1997) merupakan bentuk perlawanan kepada kediktatoran era pemerintahan Soeharto.

“Sejarah juga mencatat pasangan Megawati-Hamzah Haz yang pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Ini merupakan pasangan PDIP-PPP yang selalu dikenang dua partai ini,” katanya.

Hubungan PDIP dan PPP selama ini menurut Irfan juga sangat harmonis dan saling menghormati. Tokoh-tokoh kedua partai dalam banyak kesempatan dan zaman saling menghormati. Seperti kedekatan Megawati Soekarnoputri dengan tokoh-tokoh senior PPP yaitu Ismail Hasan Metareum (ex. Ketum PPP), Mudrick Sangidoe dan Tokoh Ulama Kharismatik PPP KH. Maimun Zubair.

“Hubungan yang sangat harmonis baik secara personel dan kelembagaan partai yang selalu melakukan kerja sama politik dan saling bersilaturahmi,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Tujuh Caleg Perempuan DPRD NTB  Unggul Sementara di Real Count KPU

Selain itu, kantor PPP – PDIP yang bersebelahan atau bertetangga di Jl Diponegoro, Menteng Jakarta pusat yang menjadikan simbol hubungan kedekatan yang kuat bagi PPP dan PDIP.

Kata dia, PPP ingin mengulang kembali sejarah tersebut dalam pesta demokrasi pada Pemilu Presiden tanggal 14 Februari 2024 dengan mendukung dan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI periode 2024 – 2029 dan mengusulkan kader terbaik dari internal PPP sebagai wakil presiden.

(Sumber: Antara)