Pohon Perindang Mengering dan Mati Pantai Kuta

BADUNG,MENITINI.COM – Sejumlah pohon perindang di Pantai Kuta nampak kering, gersang dan mati. Sejumlah pohon kelapa tampak mati dan patah terpantau Selasa (26/03/2024).

Begitupun tanaman kembang kertas dengan pot teraso yang terpasang di pinggir trotoar. Kondisi tampak gersang dan kurang terawat.

Selain itu, beberapa kali dijumpai ada warga yang duduk diatas tembok ataupun melompat melalui tembok untuk masuk ke pantai.

Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana tidak menampik kondisi itu.  Ia memperkirakan kemungkinan pohon tersebut mati karena kondisi pohon yang sudah tidak sehat sejak awal dan kesulitan pohon kelapa untuk bertahan hidup di lingkungan pantai yang udaranya mengandung garam.

Pihaknya mengaku telah melaporkan kondisi tersebut kepada Dinas LHK Badung dan Dinas PUPR Badung untuk segera dilakukan pemotongan pohon kelapa mati.

BACA JUGA:  Air Laut Pasang Evakuasi Sampah Kiriman Tidak Maksimal

Sebab pemeliharaan dan perawatan pohon itu masih dihandle oleh pihak PUPR dan DLHK. “Ini juga bagian dari laporan pertanggungjawaban, dimana pohon kelapa yang dicabut harus dilaporkan mati agar tidak menjadi temuan nantinya,” ucapnya.

Pemeliharaan dan perawatan pohon di Pantai Kuta akan tetap ditangani PUPR dan DLHK. Ia menekankan pentingnya kerjasama yang erat antara pemerintah desa dan instansi terkait mengatasi masalah pengelolaan lingkungan di Pantai Kuta.

Ia juga tidak menampik jika ada warga maupun wisatawan yang duduk diatas tembok maupun melompati tembok penyengker. Untuk itu kedepan pihaknya mengusulkan pemasangan pot di atas tembok penyengker pantai.

Pot tersebut tidak hanya berfungsi sebagai estetika tapi juga untuk mencegah orang duduk di tembok penyengker yang rendah.

BACA JUGA:  Sikapi Pengendara Bandel, Petugas Pasang 10 Rambu Larangan Parkir di Pantai Kuta

Selain itu, dia mengusulkan diantara pot-pot itu akan diberikan kawat berduri atau paku agar tidak dipergunakan untuk tempat duduk.”Kami sudah usulkan ke kabid SDA PUPR untuk mengantisipasi orang-orang yang duduk di atas tembok dengan cara memasang pot,” ujarnya. (M-003)

  • Editor: Daton