Jumat, 6 Desember, 2024

Percobaan Telekonsultasi BPJS: Keuntungan, Kekurangan, dan Inovasi untuk Kesehatan

Ilustrasi telekonsultasi layanan kesehatan - freepik

DENPASAR, MENITINI.COM – Telekonsultasi adalah layanan kesehatan berbasis teknologi yang memungkinkan kita berkonsultasi dengan dokter tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan. Dengan memanfaatkan aplikasi atau platform digital, pasien dapat berbicara dengan dokter secara online, baik melalui video call, chat, maupun telepon. Di Indonesia, telekonsultasi semakin populer setelah pandemi COVID-19 memaksa masyarakat dan tenaga medis beradaptasi dengan metode layanan jarak jauh.

Namun, telekonsultasi kini tidak hanya menjadi solusi untuk pandemi. Layanan ini berkembang menjadi bagian dari transformasi digital sistem kesehatan di Indonesia. Bahkan, BPJS Kesehatan mulai mengintegrasikan telekonsultasi ke dalam aplikasinya untuk memberikan layanan yang lebih inklusif dan mudah diakses.

Keuntungan Sistem Telekonsultasi BPJS

Layanan terbaru ini menawarkan banyak manfaat, baik bagi pasien, dokter, maupun sistem kesehatan secara keseluruhan. Jika dapat terselenggara dengan baik, maka ada 5 manfaat berikut:

1. Akses Mudah Tanpa Batas Lokasi

Telekonsultasi membantu masyarakat, terutama yang tinggal di daerah terpencil, mendapatkan akses kesehatan dengan lebih mudah. Dengan layanan ini, pasien tidak perlu bepergian jauh untuk menemui dokter spesialis. Cukup melalui aplikasi di ponsel, mereka bisa berbicara langsung dengan dokter dari rumah.

2. Efisiensi Waktu dan Biaya

Pasien dapat menghemat waktu yang biasanya habis untuk antre atau perjalanan ke rumah sakit. Selain itu, biaya konsultasi melalui telekonsultasi sering kali lebih rendah dibandingkan dengan kunjungan langsung. Peserta BPJS Kesehatan bahkan dapat menikmati layanan ini tanpa tambahan biaya, cukup melalui aplikasi Mobile JKN.

BACA JUGA:  Robot Operasi Pasien di RS Ngoerah Andalkan Internet 5G, Bagaimana Sinyal Down saat Pasien Dibedah? Ini Penjelasannya

3. Privasi Lebih Terjaga

Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter dalam suasana nyaman di rumah. Ini memberikan rasa aman, terutama untuk masalah kesehatan yang sifatnya sensitif.

4. Cepat dan Tepat untuk Keluhan Ringan

Telekonsultasi sangat efektif untuk menangani keluhan ringan atau gejala awal. Dokter dapat memberikan arahan, termasuk saran apakah pasien perlu pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan.

5. Mengurangi Beban Rumah Sakit

Dengan pasien menggunakan telekonsultasi untuk keluhan ringan, rumah sakit dapat lebih fokus menangani pasien dengan kondisi serius. Hal ini membantu mengurangi antrean panjang dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan.

Kekurangan Sistem Telekonsultasi

Meski banyak manfaatnya, layanan ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan.

1. Tidak Cocok untuk Semua Kondisi

Beberapa kondisi medis membutuhkan pemeriksaan fisik langsung, seperti cek laboratorium, pemindaian, atau tindakan medis tertentu. Layanan ini tidak bisa menggantikan kebutuhan medis yang lebih kompleks dan memerlukan pertolongan kritis.

2. Tergantung pada Teknologi

Layanan telekonsultasi membutuhkan perangkat yang memadai dan koneksi internet yang stabil. Di beberapa daerah dengan infrastruktur digital yang kurang memadai, telekonsultasi menjadi sulit diakses.

3. Resiko Diagnosa Kurang Akurat

Dokter hanya bisa mengandalkan informasi yang diberikan pasien. Jika pasien tidak menjelaskan gejala dengan detail atau dokter tidak memiliki informasi pendukung, risiko diagnosis yang kurang akurat bisa meningkat.

BACA JUGA:  Kolaborasi JAMPIDUM dan STIH Adhyaksa Adakan Seleksi Chainalysis Reactor untuk Jaksa di Indonesia

4. Masalah Keamanan Data

Telekonsultasi melibatkan data pribadi pasien, termasuk rekam medis. Tanpa perlindungan data yang baik, risiko kebocoran informasi dapat terjadi, mengancam privasi pasien.

5. Belum Semua Orang Terbiasa

Sebagian masyarakat, terutama yang kurang paham teknologi, merasa ragu menggunakan layanan ini. Tentu ada sebagian orang yang lebih nyaman dengan layanan tatap muka. Edukasi yang memadai diperlukan agar mereka lebih percaya dan nyaman dengan layanan ini.

Tantangan Telekonsultasi BPJS

Meski menjanjikan, layanan telekonsultasi BPJS juga menghadapi tantangan. Karena masih dalam tahap pengembangan, ada 3 tantangan pokok yaitu:

  • Keterbatasan Teknologi: Tidak semua peserta memiliki perangkat atau akses internet yang memadai.
  • Sosialisasi yang Belum Maksimal: Banyak peserta BPJS belum tahu tentang layanan ini.
  • Fitur yang Masih Terbatas: Saat ini, telekonsultasi BPJS lebih fokus pada layanan tingkat pertama. Untuk konsultasi spesialis, peserta masih harus datang langsung ke rumah sakit.

Telekonsultasi memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia. Dengan integrasi yang lebih baik, layanan ini dapat mencakup fitur-fitur tambahan, seperti pemantauan penyakit kronis secara real-time. Selain itu, kolaborasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu proses diagnosis yang lebih cepat dan meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

BACA JUGA:  GYBN: Orang Muda Berkontribusi dalam Pencapaian Target Global

Aplikasi Pendahulu

Sebelum BPJS menggagas inovasi ini, ternyata sudah ada cukup banyak aplikasi telekonsultasi di Indonesia. Walaupun sebagian besar masih berbayar, namun cukup memudahkan karena sudah terintgrasi dengan apotek jejaring. Apakah Anda sudah pernah mencobanya? Berikut beberapa aplikasi telekonsultasi populer terdahulu:

  • Halodoc: menjadi salah satu aplikasi terkemuka di Indonesia. Fitur-fitur yang ditawarkan termasuk konsultasi dengan dokter, pengiriman obat, dan pengecekan lab langsung di rumah.
  • Klikdokter: Aplikasi ini menyediakan layanan konsultasi gratis hingga berbayar dengan dokter. KlikDokter juga memiliki fitur artikel kesehatan yang membantu masyarakat mendapatkan informasi terkini.
  • SehatQ: Aplikasi ini memiliki fitur lengkap mulai dari konsultasi, pencarian rumah sakit, hingga fitur untuk membeli asuransi kesehatan.
  • Alodokter: Sebuah aplikasi yang menawarkan layanan konsultasi 24 jam, dengan tambahan fitur pemesanan layanan medis berbagai rumah sakit rekanan.
  • Good Doctor: Integrasi dengan platform transportasi online Grab, Good Doctor memungkinkan pengguna untuk berkonsultasi, membeli obat, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara cepat.

Kesimpulan

Telekonsultasi adalah langkah besar dalam revolusi layanan kesehatan di Indonesia. Dengan inovasi yang dihadirkan BPJS Kesehatan, layanan ini semakin mudah diakses oleh masyarakat luas. Meski masih ada tantangan, potensi telekonsultasi untuk mempermudah akses kesehatan, menghemat waktu, dan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan sangat besar. (M-010)