Pemulihan Ekonomi Bali Tergantung Pola Pemulihan Kunjungan Wisatawan

DENPASAR, MENITINI.COM– Parisata Bali telah menjadi urat nadi perekonomian Bali. Bali sangat tergantung pada industri pariwisata dan industri penunjang ikutan.

Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat dampak perekonomian di Bali makin terpuruk. Mengingat besarnya tingkat ketergantungan perekonomian Bali terhadap sektor pariwisata, maka pola pemulihan ekonomi Bali sangat tergantung pola pemulihan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara  ke Bali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menjelaskan, secara umum, hasil survei dan pengamatan terhadap beberapa indikator menunjukkan perekonomian Bali pada tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020.  

Laju pemulihannya ditentukan oleh faktor faktor (1). ketersediaan vaksin  Covid-19, (2) level of confidence to travel, (3). kebijakan perlintasan orang (domestik dan internasional) dan (4). pemulihan ekonomi global.

BACA JUGA:  Bulan Ramadan, Ketua Kadin Surabaya Ajak Pebisnis Lebih Peduli Terhadap Masyarakat Kurang Mampu

Sementara itu, permintaan untuk wisatawan domestik diperkirakan akan lebih cepat pulih dibandingkan dengan wisatawan mancanegara.   

“Hasil indikator google trend  menunjukkan bahwa pencarian Bali telah mulai meningkat. Selain itu pencarian terhadap Bali berada diatas destinasi domestik lainnya yang menunjukkan bahwa Bali masih menjadi objek wisata yang diminati wisatawan domestik,” katanya, Rabu (29/1/2021).

Lanjut Trisno, prospek pertumbuhan ekonomi 2021 dilihat berdasarkan komponen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sisi permintaan, semua komponen diperkirakan mengalami kenaikan. Komponen konsumsi swasta mengalami peningkatan di tahun 2021.

Hal ini tercermin dari Survei Konsumen, yang menunjukkan bahwa Indeks Ekspektasi Konsumen 6 bulan kedepan lebih tinggi dibandingkan dengan indeks sebelumnya.  

Komponen pengeluaran pemerintah diperkirakan meningkat.  Perkiraan ini didasarkan pada informasi dari Bappeda Provinsi Bali, dimana pada tahun 2021 terjadi peningkatan pagu APBD.

BACA JUGA:  KEK Kura Kura Bali Segera Beroperasi, Sekolah ACS Uji Coba Bulan Agustus 2024

Hal ini sesuai dengan arah kebijakan nasional dimana pengeluaran pemerintah diarahkan agar bersifat ekspansif konsolidatif.

Kinerja Investasi pada tahun 2021 diperkirakan meningkat. Kondisi ini seiring dengan rencana investasi di tahun 2021 baik yang bersumber dari swasta maupun pemerintah.  

Terdapat sejumlah proyek baru tahun 2021 diantaranya jalan tol Gilimanuk Mengwi, pembangunan hotel, dan penataan destinasi wisata Pura Besakih, pembangunan Pelabuhan Benoa, dan pembangunan jalur kereta api listrik Bandara menuju ke Kuta.

Disamping itu, investasi nonbangunan juga diperkirakan meningkat. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan optimisme investor seiring mulai dilaksanakan vaksinasi Covid 19.

“Ekspor diperkirakan mengalami perbaikan meskipun belum dapat kembali kepada level tahun 2019.  Perkiraan ini didasarkan pada perbaikan ekonomi negara mitra dagang utama Provinsi Bali. Pertumbuhan ekonomi Amerika akan membaik dari -4,3% tahun 2020 menjadi 3,1% tahun 2021,”ujarnya 

BACA JUGA:  Semangat Para Ibu Nasabah Mekaar Angkat Ekonomi Keluarga

Sementara itu Australia, China dan Jepang akan membaik dari masing masing -4,5%, 1,9% dan-5,3% di tahun 2020 menjadi 4,0%, 8,2% dan 2,3% di tahun 2021.

Disamping itu, jalur distribusi yang sebelumnya sempat terhambat akibat covid 19 saat ini diperkirakan akan terbuka dan mulai normal kembali. cah/poll/edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *